Petang Hari Dengan Isteri Aku sampai ke rumah sekitar jam 6. 30, aku ketemu isteri, Nuniek, di teras dan minta dia bikinin kopi. Aku buru-buru masuk kamar mandi yang ada dikamar utamaku, bilang sama dia kalo kebelet pipis, padahal aku mau ngecek kalo ada bekas-bekas lipstick atau apa lainnya dari Bu Henny atau Bu Yanti tadi pernah ketahuan sekali ada bekas lipstick di bajuku dan kami ribut sekitar 1 minggu. Aku mandi air panas dari shower sekitar 10 menit. Badanku jadi segar kembali. Aku lupa enggak bawa handuk jadi keluar dari kamar mandi telanjang. Sedang aku cari handuk, isteriku masuk kamar terus bilang"Bugil, nich ye. Sini, aku cariin handuk". Dia ambil handuk, dikasihkan ke aku, tapi tangannya sempat memegang kontolku sambil ngomong"Yang beginian aja koq banyak yang nyari". Deg, aku kaget dalam hati. Apa dia tahu lagi aku menyeleweng? Apa dia tahu hari ini aku masuk motel sama cewek? Apa Bu Yanti udah telepon dia? Aku masih diam dan takut ketahuan, ketika isteriku bilang"Kopinya udah Mas, mumpung masih panas diminum, ada lumpia sama cake juga tuch". "Iya, iya", kataku. Aku pakai celana pendek CD juga dan kaos oBLong dan ke ruang keluarga minum kopi dan menikmati snack, sambil baca koran sementara isteriku menemani, juga Diah, teman isteriku. Sekitar jam 7. 30 aku masuk kamar, bilang mau tidur dulu. Aku betul-betul cape, habis seharian ngerjain dua perempuan masing-masing dua kali lagi. Aku terlelap. Aku terbangun ketika merasakan ada tangan halus menggerayangi kontolku, aku buka mata eh isteriku duduk diranjang dan cepat sekali mencopot celana pendekku sekaligus CD ku dia langsung sedot kontolku dia kulum dia jilat-jilat kepala kontolku biji pelerku. Ini betul-betul kejutan karena sudah lama sekali dia enggak pernah ngoral aku. Tapi aku juga khawatir jangan-jangan dia mau bikin ngaceng kontolku terus memotongnya, karena aku ingat kata-kata dia waktu ngambilin handuk tadi"Yang beginian aja koq banyak yang nyari". Aku jadi waspada, tetapi itu enggak terjadi, malah sesudah sekitar 5 menit isteriku ngoral kontolku, langsung dia buka semua pakaiannya, kaosku juga dibukain dan dia jongkok diatas kontolku, nafsu sekali dia, dia pegang dan masukin ke vaginanya, dia main atas menghadapku sekitar 7 menit, ganti posisi membelakangiku tanpa mencabut kontolku persis seperti Bu Yanti tadi siang, dia menurun-naikkan pantatnya kencang sekali, penuh gairah yang enggak biasa-biasanya. Karena rahasia keluarga, aku enggak ceritain detilnya, yang jelas sesudah sekitar 20 menit aku masih bisa keluarin pejuh meski cuma beberapa tetes. Sesudah selesai, isteriku dengan lembut sekali membersihkan kontolku, dia sendiri kemudian ke kamar mandi, terus tiduran diatas dadaku, dia elus-elus dadaku, dikecupnya bibirku. Aku sangat heran dengan perlakuannya yang sudah lama sekali enggak dia berikan padaku. Akhirnya dia bilang"Mas, aku mau cerita dan minta sesuatu ke Mas. Tapi sangat rahasia, Mas". "Ada apa, Niek? Kalo bisa, ya kenapa enggak?". Dengan suara lembut akhirnya isteriku buka rahasia, kalo dia meminta aku memberikan kehangatan buat Ibu Diah. Bu Diah, teman isteriku, umurnya 42 th, punya anak 1 dan suaminya lagi tugas belajar diluar negeri sudah 1 th tinggal 1 th lagi. Dulu Diah diajak suaminya ke LN enggak mau, dia memilih ambil MM bidang IT Information Technology di satu universitas di Jakarta, dengan izin cuti panjang dari perusahaannya di Solo. Selama di Jakarta, dia banyak tinggal di rumah kami, meski sering bolak balik Jakarta-Solo menengok anaknya yang diasuh orang tua Bu Diah. Aku tahu dia rajin sekali belajar dan cari data dari banyak instansi, juga mengakses internet untuk mendapatkan data maupun pengetahuan IT yang modern dari universitas di Jepang, Amrik juga Inggris. Dia juga sangat rajin senam, fitness maupun BL, beberapa kali aku temanin dia jogging di Senayan. Dia selalu anggun dengan BLazer dan mobil kecil yang dibawanya dari Solo, meskipun dirumah selalu santai dengan pakaian longgar. Memang bodynya aduhai sekali, ditambah kulitnya yang mulus kencang. Payudaranya kelihatan kencang, pinggulnya bagus dan pantat bulat padat. Tapi aku enggak pernah mikirin Bu Diah yang aneh-aneh. Waktu aku kelihatan bengong mendengarkan permintaan isteriku, isteriku bilang kalo Bu Diah sendiri yang memintanya, sudah beberapa kali dengan pertimbangan2 mendalam. Bu Diah selama ini mencoba menahan hasrat sexualnya melalui kegiatan-kegiatan belajar, senam, fitness, BL, tapi keinginan bersanggama enggak bisa dihilangkan. Bu Diah onani, tapi enggak puas juga. Waktu suaminya belum ke LN mereka paling sedikit sehari sekali ML. Bu Diah juga punya teman deket selama belajar di Jakarta, dia pikir apa mau ngajak mereka ML. Tapi akhirnya Bu Diah memilih aku, karena dianggap bisa menjaga rahasia, demikian juga isteriku, tanpa Bu Diah dan suami serta keluarganya kehilangan nama baik di masyarakat. Isteriku sendiri bilang kalo tidak keberatan. "Itulah Mas, ceritanya. Kalo Mas mau, malam ini aku atur acara sama Ibu Diah. Tapi terus terang tadi aku kerjain Mas, soalnya aku mau duluan sebelum Bu Diah kerjain punya Mas ini", kata isteriku sambil tersenyum nakal sambil memegang kontolku. Aku masih diam saja, enggak percaya sama permintaan yang enggak masuk akal ini, tidur sama Ibu Diah yang sama sekali nonsense menurutku. Petang Hari Dengan Ibu Diah Kami makan bertiga, aku duduk diujung meja dengan isteri disebelah kananku dan Ibu Diah disebelah kiriku. Pemandangan biasa sehari-hari. Tapi kali ini, bukan lagi biasa. Aku makan cukup banyak. Sesudah makan, Ibu Diah mau kupasin mangga, tapi isteriku bilang"Nggak usah Bu, biar aku aja. Ibu temanin Mas aja". Kami di meja makan sekitar 30 menit. Kecuali cerita bohong kalo aku cape sekali kena macet dijalan dan banyak kerjaan harus ke Cikarang ngecek inventory disana, aku banyak diam, tapi pikiranku mulai ngebayangin Ibu Diah yang memang cantik, anggun, berwibawa dan sexy, aku bayangin gerakan2nya kalo fitness, kalo senam ringan waktu pantatnya nungging, waktu jogging buah dadanya goyang-goyang. Ibu Diah suka dansa, dia juga bisa tari Jawa. Enggak terasa lutut kaki kiriku menempel ke kaki kanan Bu Diah dibawah meja dan ini mulai menimbulkan sensasi sexual yang menggairahkan. Sesudah selesai makan, isteriku bilang"Ibu keatas dulu ya, siapin VCD, kita karaoke bareng-bareng. Aku mau benahin ini dulu", kata isteriku yang cepat membersihkan meja dll karena pembantu kami cuman kerja siang hari aja, jadi kami cuma bertiga kalo malam hari. Isteriku memang baik sekali, dia juga siapin vitamin h. n dan i. nggak boleh sebut merek kan? supaya aku perkasa, dia tersenyum waktu nyuruh aku minum, mungkin dalam hati dia bilang"Nih biar kuat, tadi kan cuma ngecret aja". Kami bertiga berkaraoke ria di kamar keluarga diatas. Suasana santai yang diciptakan isteriku, lagu-lagu yang kami nyanyikan bersama, benar-benar memberikan kelegaan, keriangan dan kedekatan hatiku dengan Bu Diah. Rasa cape-cape hilang semuanya. Aku duduk ditengah diapit Nuniek dan Ibu Diah di sofa besar yang empuk, kadang-kadang berdiri waktu nyanyi, sekali-sekali makan cake dan minum coca cola yang disediakan isteriku. Ada sekitar 1 jam acara karaokean ini, terus isteriku ngusulin kita melantai aja, dia pilih lagu-lagu berirama walts seperti Tenneese Waltz, The Last Waltz dan sejenisnya. Isteriku mula-mula ajak aku dansa, dia seakan demonstasikan didepan Ibu Diah gimana pasangan suami-isteri dansa sambil berpelukan erat, pipi menempel, tangan meraba pantat dansa yang pelan merangsang. Sesudah 3 lagu, kemudian dia suruh aku gantian sama Ibu Diah sambil berbisik"Sekarang Mas sama Bu Diah ya. Aku ikhlas sekali, Mas". Aku enggak perlu lagi menjawabnya, karena aku memang sudah ingin mendekap Ibu Diah. Aku dekatin Diah, aku ajak dia dengan senyum yang Bu Diah balas dengan senyum manis sekali, aku rangkul kemudian langkah kakiku dan Bu Diah mengikuti waltz demi waltz yang enggak terputus, karena udah disetel sama isteriku. Awalnya aku belum rapat memeluk Bu Diah, mungkin aku ragu dan dia juga malu-malu, tapi aku mulai merasakan kehangatan tubuh indah ini, body tinggi dengan porsi atletis, lekuk-liku yang artistik sekali, Hemm, Bu Diah memakai parfum yang merangsang seperti yang dipakai Bu Yanti tadi. Aku yang Cuma pakai celanda pendek dan kaos, juga Bu Diah dengan short ketat dan kaos pendek tanpa beha berpelukan erat dan semakin erat, kepalanya bersandar di bahuku, payudaranya menempel ketat di dadaku, pantatnya yang besar keras aku rapatkan sambil terus aku elus-elus, barangnya yang cembung menempel dikontolku yang keduanya hanya dibatasi celana. detak jantungku bertambah kuat, nafas menderu panas. Aku lihat isteriku udah enggak ada lagi, dia sangat baik memberikan kesempatan kami mereguk kehangatan. Sambil kaki masih mengayun enggak karuan lagi mengikuti irama lagu, aku copot kaosku dan aku juga mencopot kaos ketat Bu Diah. Bukan main Semua cewek hari ini kalah sama Bu Diah, susu Bu Henny kalah besar, payudara Bu Yanti kalah kenyal, juga isteriku tentu saja. Aku masih meneruskan ayunan kaki, tapi bibir ini mulai mencium buah dada Bu Diah hingga dia mengerang, aku kulum pentilnya yang masih kecil mungkin dulu dia enggak nyusuin anaknya warnanya kemerahan. Aku enggak tahu lagi apa musik masih mengalun apa enggak, tangan ini mulai meremas buah dada yang indah sekali itu mengelus perutnya yang kecil meraba dan menekan pantatnya yang besar keras aku tempelkan kontolku kencang sekali keshort ketatnya yang membentuk cembung karena vaginanya Di atas ada kamar yang cukup besar, aku ayunkan Bu Diah dengan langkah pelan kedalam sambil berpelukan erat, aku hidupkan AC dan aku melantai atau lebih tepat mengadu badan didepan kaca besar. Aku nikmati tubuh indah melalui kaca, aku rasakan kehangatan nafas Bu Diah, aku hirup wangi tubuhnya wangi wanita yang minta dipuaskan syahwatnya. Bu Diah kelihatan malu waktu melihat dirinya di kaca, dia alihkan pandangan ketempat lain. Aku sengaja lama-lamain kemesraan ini, sekaligus memulihkan kondisiku alias mengembalikan keperkasaan kontolku setelah minum vitamin dan obat kuat dari isteriku tadi. Ibu Diah pasrah tapi enggak mau pro-aktif, mungkin masih malu, dia biarkan aku berbuat apa saja menggerayangi lekuk-liku tubuhnya dan kemudian melucuti short dan sekaligus CD nya kaki yang indah, paha yang berisi. Aku renggangkan pelukan dan pandang tubuh indah Bu Diah, dia malu. "Mas, jangan dilihat gitu ach", sambil dia merebahkan badannya ke aku. Aku peluk dia, aku cium dan aku balikkan kearah kaca. "Mas, malu ah Mas", kata Bu Diah waktu melihat tubuhnya telanjang bulat di kaca. Tapi aku perkuat rangkulanku sambil meremas buah dadanya, aku cium lehernya dan tanganku yang lain meraba-raba pusat kewanitaannya yang berambut tipis tanganku kuat memegang pahanya aku buka selangkangannya, aku telusuri vaginanya yang kenyal aku elus belahannya. "Mas. udah Mas.", kata Bu Diah dan memang aku merasakan cairan hangat keluar dari vaginanya. "Aku keluar Mas". Dia mulai gemetar, lalu aku angkat dia ke ranjang besar. aku rebahkan dan lagi aku raba-raba vaginanya. aku elus itilnya. aku lihat merah sekali. Bu Diah cepat-cepat menutupinya, tapi aku angkat lagi tangannya karena aku mau menikmati pemandangan 'apem Solo belah tengah' yang gurih ini. Aku sengaja enggak mau ngoral dia, aku sentuhkan jariku pelan-pelan ke itilnya. Bibir kemaluan Bu Diah semakin basah. Aku enggak tahan lagi, aku lepas celana pendek dan CDku aku naik ke atas dan aku arahkan kontolku yang ngaceng keras itu kelubang kemaluan Bu Diah aku tekan sekali dua kali belum masuk, akhirnya tangan Diah membantu mengarahkan ke lubang kemaluannya yang sempit sekali, dan akhirnya BLees kepala kontolku menembus kemaluan Bu Diah yang rapet, sesak rasanya. Aku maklum vagina Bu Diah udah setahun enggak kemasukan kontol jadi kaget tapi senang sekali apalagi tadi aku bilang kepala kontolku memang besar meski panjang kontolku biasa-biasa aja. Aku sadar siapa yang aku setubuhi, maka aku beraksi gentleman cara halus aku pakai aku tusuk pelan tapi mantap ada mungkin 5 menit ketika Bu Diah berbisik"Mas cape ya? Biar aku yang kerja". Bu Diah ambil alih kendali senggama, dia goyangkan pantatnya enggak terlalu cepat, tapi dia kerja dengan tenaga dalamnya otot-otot vaginanya mencengkeram erat kontolku memiji-mijit batang kemaluanku, aku betul-betul keenakan, jarang sekali perempuan bisa empot-empot ayam seperti Bu Diah. Isteriku pernah coba, tapi enggak lagi sesudah punya anak, beberapa cewek bisa empot-empot ayam, yang terlama dan terkuat aku ingat Mbak Rita cewek Kuningan yang aku pernah aku entotin tiga kali. Aku enggak perlu keluar banyak energi menyetubuhi Bu Diah, aku naik turunkan kontolku pelan-pelan dan dalam-dalam di lubang senggama Bu Diah, sementara empot-empot vaginanya terus mengurut-urut batang kontolku sedangkan mulutku menyedot buah dada putih besar bagai hidangan yang harus dinikmati, tangan Bu Diah memelukku erat, tangan kananku meremas bokong dia dan angan kiriku menahan berat badanku. shhssh, sshh. desis Bu Diah terus menerus ada sekitar 10 menit, lalu Bu Diah mengerang"Maas, aku keluar lagi Maas.". Aku cium keningnya, bukannya Bu Diah melemah tapi dia pindahkan kedua tanganku dikiri kanan mepet buah dadanya dan tangan dia dua-duanya memegang sandaran ranjang Bu Diah keluarkan tenaga dalam lebih hebat lagi pantat memutar teratur sekali lebih keras dan, empot-empot-empot-empot vagina Bu Diah lebih sering dan lebih kencang memijat-mijat kontolku. "Maas. aduuh.", Bu Diah orgasme lagi, tapi pantatnya terus berputar dan empot-empotnya enggak berhenti berhenti. Kontolku dengan kuat aku gosokkan kekiri-kanan bibir vaginanya, aku senggol-senggolkan ke itil Bu Dian sementara aku senang sekali pandangin wajah Bu Diah yang merem melek, mulut terbuka agak lebar aku jawab haus gairah Bu Dian dengan tusukan-tusukanku kejantananku, aku penuhin dahaga syahwati Bu Diah dengan sodokan-sodokan kemaluanku yang kuat, aku bikin Bu Diah menggelinjang mengerang penuh nikmat birahi. "Aah. aah. aahh.", erangan erotis Bu Diah yang semakin keras sampai akhirnya aku tumpahkan air maniku dalam-dalam ke vagina Bu Diah. "Mas. Maas. Maas.", jerit kecil Bu Diah sambil kakinya mancal-mancal dan dia tarik aku, dia gigit leherku. Airmaniku ternyata cepat direproduksi, cairan kelaki-lakianku banyak masuk ke vagina Bu Diah, pejuh kental hangatku memenuhi hasrat terpendam kewanitaan Bu Diah, dia puas Agak lama aku masih benamkan kontolku di vagina Bu Diah, aku enggak mau lepaskan keajaiban bersenggama dengan Bu Diah, begitu juga Diah masih menjepitkan vaginanya kekontolku dengan merapatkan pahanya. Kami berdua diam, tersenyum penuh makna, kemudian Diah meneteskan air mata. Aku hapus airmata itu dan aku berbaring disampingnya, aku belai dia. Lama juga Bu Diah diam menenangkan diri sebelum dia bangkit, mengecup bibirku dan bilang"Mas tiduran aja, ya". Dia masuk ke kamar mandi yang juga ada di lantai atas, dia bersihkan diri sekitar 5 menit dan ke ranjang lagi, membersihkan kontolku dengan handuk kecil yang sudah dibasahin, mesra sekali dia perlakuan atau pelayanan dia, sesudah selesai, dia merangkul aku, aku sun keningnya, kami berbaring berpelukan. "Mas, Mas Hikam betul jaga rahasia ya. Aku cuman percaya sama Mas Hikam dan Mbak Nuniek". "OK, sayang. You can trust me", kataku sambil mempererat dekapanku. Kami berdua telanjang berpelukan, buah dadanya menempel dadaku, kaki kiriku ditindih kaki kanannya, kaki kananku menindih kaki kirinya. pikiranku melayang-layang penuh kepuasan, janganlah kenikmatan ini berlalu "Ibu Diah, wanita sempurna luar dalam, cantik, pinter, gesit, pakar di ranjang", akhirnya aku tertidur.
Kеlіhаtаnnуареmudа іtu belum рuаѕ lalu mereka gаntі posisi. Tаntе Suѕі berbaring dі rаnjаng, kakinya dі bukа lebar lututnуа dilipat, dengan penuh nafsu реmudа іtu menjilati lіаng kеwаnіtааn Tаntе Susi yang ѕudаh bаѕаh реnuh dеngаn cairan maninya. Ibu расаrku іtu mengerang-erang mаnjа.
Dalam Dunia Kita - kali ini akan Memberikan Cerita Sex Tentang Cerita Dewasa Ibu Dan Anak Di Embat Juga,langsung saja kita simak - Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan Dewasa Ibu Dan Anak Di Embat JugaCerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah.“Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”“Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.“Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan ketika dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.“Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.“Simbok mau pulang.., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.“Ngaak usah den, simbok..”.“Kenapa Mbok, nggak sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok..”.“Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan”.Aku sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ke rumahku walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.“Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”“Tapi ndoroo..”.“Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika”.Dari informasi yang aku dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulangp, simbok ini ternyata ditinggak suaminya saat mengandung adiknya Tika, yang akhirnya aku ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sedangkan Intan hanya sempat menikmati bangku SD kelas sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai ketigany sudah tidak layak untuk dipakai lagi. Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, aku memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang nggak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.“Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya.. biar cepet gede..”.“Inggih Ndoro.., boleh nggak kalau Intan habiskan semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan”.“Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini”.*****Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Ketika aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan aku sudah bilang kalau CD Mbok ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CDnya. Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan kontolku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. aku hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan asyik-asyiknya aku mengocok kontolku, si Tika bangun dan melihat ke arahku. Tika sempat mau teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan memimta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok kontolku. Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan akhirnya “.. croot.. crrott.. croot..” ada 6 kali aku menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok inemku aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., tikaku ini tidak memakai CD. Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang..“Ndoro.. kenapa pipis di memeknya simbok”. aku sendiri sempat kaget mendengarnya.“Nduuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”.“Ndoroo.. Tika kedingingan.., Tika mau pipis.. tapi Tika takut ke kamar mandi..”.“Ya.. sudah Nduk.. ayo aku antar ke kamar mandi”.Tika kemudian aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.“Ndoro.. Tika belum cebok.. nanti memeknya Tika bau lho.. Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika.. Tika bobok disini ya.. sama ndoromu ini..”.Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya..“Ndoro.. kenapa mengusap-usap kaki Tika yang lecet..”.“Oh iya Nduk.. Ndoro lupa..”.Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. aku terusin aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak Dewasa Ibu Dan Anak Di Embat Juga Tangankupun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik clitorisnya. Ake sendiri heran clitnya tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.“Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.“Tenang Nduk.. nggak apa-apa.. Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok.. Tika diam saja yaa..”.“Inggiih.. Ndoro..”.Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.“Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”.Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.“Ndoroo.. geli Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”.Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..“Ndoroo.. sudah Ndoro.. Tika mau pii.. piis dulu Ndoro..”.Dan tidak lama kemudian “Ssuur.. suur.. suur..”Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul tikaku ini.“Ndoro.. maafin Tika ya.. Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro.. pipis Tika bau ya Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. tapi Tika harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Ndoro..”“Tika mau dihukum apa saja Ndoro.. asalkan Ndoro nggak marahin Tika..”.“Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. mau nggak..”.“Iya Ndoro..”.Akhirnya aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah aku lepaskan kedua tangannya, aku sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan aku suruh Tika untuk memegangnya.“Nduk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!.“Inggih Ndoro.. tapi Tika malu Ndoro.. Tika takut Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. ini nggak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduk..”.Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.“Nduk.. kontolnya ndoromu ini diemut ya..”.“Tapi Ndoro.. Tika takut Ndoro.. Tika jijik Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim.. ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim.. mau ya..”.“Benar Ndoro.. nanti Tika dikasih es krim..”.”Iya Nduk..”.Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.“Nah gitu nduuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuk..”.Sambil Tika mengoral kontolku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras.“Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. aku tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya “.. croot.. croot.. croot.. cruut..!”Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.“Ndoroo.. pipisnya banyak banget.. Tika sampai mau muntah..”.“He.. eh.. nduuk.. tapi enak kan.. pipisnya Ndoro..”.“Inggih Ndoro.. pipis Ndoro kental banget.. Tika sampai nggak bisa telan.. agak amis Ndoro..”.Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, dia aku telentangkan lagi diranjangku. Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.“Ndoro.. mau ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. pipis lagi aja Nduk.. Tika mau lagi khan es krim..”“Mau Ndoro..”.Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis.“Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..”Aku sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang aku yakin itu adalah selaput daranya.“Ndoorroo.. sakiit..” Langsung aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.“Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tenang saja ya..”.Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Tika.“Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih…, aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,”.SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.“Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..”.Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Aku yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Aku tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritaku ini.“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh..”“Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..”“Seerr.. suurr.. suurr.., kontolku seperti disiram air hangat..”.Aku peluk sebentar tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah agak reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.“Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..”.“Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”.“Nggak apa-apa Nduk.. lugu sekali gadisku ini.. Ndoro juga mau pipis di kasur kok..”.Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan kontolku.“Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..”.“Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”.“Memeek Tika periih.. ndooroo..”.Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”. Aku muntahkan pejuhku kedalam cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.“Ndoro.., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”.“Iya nduuk.., biar kamu nggak kedinginan.., ayo sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”.“Inggih Ndoro.., sekarang Tika capek.., Tika pengen bobok..”.Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmaat.
ceritadewasa orang gila. Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa
Kak Zizah mengemaskan pinggan mangkuk dan membawa ke sudah nyenyak Angkat aku,iaitu Mama Zu pulak sedang duduk berlunjur di depan pintu rumah sambil menarik nafas lega dan melihat ke arah pulak sedang menjuntaikan kaki aku dari lantai jeti di depan pintu laut Zu diam sebentar melayan fikirannya sambil memandang ke ombak yang menghiasi dada laut.“Mari duduk kat Mama Zu ni,Man…!!!”ajak Mama Zu yang menyandarkan tubuhnya ke dinding rumah sambil menjulurkan kakinya di atas jeti depan orang yang lalu di kawasan itu sebab rumah itu adalah rumah penghujung.“Baik,Mama…!!!”sahut aku dan terus bangun dan duduk sebelah Mama semakin Zizah tidak timbul-timbul selepas makan malam dia keletihan Zu dan aku,duduk sebelah-menyebelah memandang ke laut dan mendengar deburan ombak.“Apa yang kau fikirkan tu,Man…???”tanya Mama Zu sambil tersenyum pada teus memandang ke depan dan ekor mata aku melirik melihat Mama Zu tersenyum manis.“Takde apa-apa,Mama Zu…!!!Man hanya melihat laut dan rezeki yang ada di dalamnya…!!!”jawab aku pada Mama Zu dengan bersahaja.“Ini kehidupan Mama Zu,Man…!!!Adawaktunya takut,khuatir suami pergi ke laut menangkap ikan…!!!Adawaktunya bongeng,bosan dan sendirian sebab suami jugak pergi ke laut menangkap ikan…Tapi sudah lama-lama,tak kisah…!!!Bosan tu yang buat Mama resah,Man…!!!”kata Mama Zu sambil mengosok kakinya yang putih melepak dengan betisnya bunting kaki dan tangannya kecil dan aku terbau aroma tubuh Mama Zu yang sangat Zu pun terus meletakkan telapak tangannya ke peha aku yang Zu melihat lekuk dan bentuk batang kote aku dari luar seluar Mama Zu mengusap peha aku yang menyetir sensasi terus ke batang kote pun terus menutup mata aku sambil menyandarkan kepala aku ke terus membiarkan tangan Mama Zu meraba-raba peha aku dan kemudian menyentuh batang kote aku dari luar seluar itu telah membuatkan dada aku Mama Zu sudah memegang batang kote aku dengan kedua-dua belah tangannya dari luar seluar Zu pun terus membelai dan mengocok perlahan dan aku pun mula pulak terus melondehkan kemban kain batik Mama pun terus membukak mata aku dan melihat sepasang kedua-dua tetek Mama Zu yang segar dengan puting berwarna hitam kecil,lalu aku pun terus Zu terus menarik nafas dan menutup matanya.“Uuuuu,Man…Apa ni,Man…???Panjang dan besarnya batang kote Man ni,Sayang…!!!Mama nak tengoknya sebelum ni la,Sayang…!!!”kata Mama Zu pada aku,lalu Mama Zu pun terus mengeluarkan batang kote aku dari celah seluar dalam aku.“Wahhh…!!!Besarnya la,Sayang…!!!”kata Mama Zu pada aku.“Kedua-dua tetek Mama Zu jugak besar dan cantik,masih keras dan tegang lagi…!!!”kata aku sambil meramas kedua-dua tetek Mama Zu pun terus pada angan tu,aku sudah menyelakkan kemban kain batik Mama Zu dan memegang lubang cipap tembam Mama Zu pun terus menguakkan bibir lubang cipap Mama Zu tu dengan jari-jemari aku dan lubang cipap Mama Zu tu sudah terasa basah,lalu aku pun terus menjolok jari aku ke dalam lubang cipap Mama Zu Zu tersenak dan mengalihkan bontot tonggeknya, kemudiannya Mama Zu pun terus memandang semula ke muka aku lalu mengucup bibir pun terus menyambut dan mengulum sambil bermain dengan lidah Mama Zu kemudiannya terus melepaskan pegangan di batang kote Zu pun kemudiannya terus membetulkan kemban kain batiknya,lalu bangun dan tangan aku terus ditariknya.“Jom masuk ke bilik tidur Mama,Sayang…!!!”Mama Zu mengajak pun terus bangun dan mengikut Mama Zu tanpa berkata Zu pun terus mengunci pintu bilik tidur Mama Zu,lampu bilik tidak terbukak dengan luas dan angin laut menyerbu deras mendatangkan pintu bilik sebuah almari jugak sebuah meja bercermin,meja solek Mama Zu la kerusi sedangkan tilam di atas lantai beralaskan cadar warna merah dan bantal tidak dihidupkan,hanya mengharapkan sinaran Zu kemudiannya terus melurutkan seluar aku dan terus menaikkan t-shirt aku dan terus membukakkannya melalui tangan aku mendepang ke Mama Zu pun terus membukakkan kemban kain batiknya dan terlihatlah oleh mata aku akan tubuh bogel Mama Zu yang dipanah cahaya tetek Mama Zu memang besar,perutnya yang sedikit buncit dan lubang cipapnya merimbun dengan bulu yang lebat yang putih dan tembam,kakinya yang berbunting pun kemudiannya terus merangkul Mama Zu dan melumati bibir wanita Zu pun terus memegang batang kote aku sambil mengocok dan membelainya kote aku sudah menegang,mengeras,kuat dan berdua pun kemudiannya terus saling berkucupan dan bertukar air liur dan saling jugak mengulum lidah antara satu sama jugak turut meramas-ramas kedua-dua tetek Mama ZU yang kini sudah aku pun terus membaringkan Mama Zu di atas tilam di bilik tidur Mama Zu Zu pun kemudiannya terus terlentang dan terus membukakkan kedua-dua belah pun terus menindih Mama Zu dan aku terus mengacah-acahkan batang kote aku ke lubang cipap Mama pun kemudiannya terus memulakan permainan lidah aku di tengkok dan cuping telinga Mama Zu sambil puting susu Mama Zu digentel dan kedua-dua tetek Mama Zu aku Zu terus mengerang dan menjerit merintih.“Mama sangat rindukan batang kote ni,Sayang…!!!Bapak angkat kau tu sudah tak boleh nak main seks dengan Mama lagi,Sayang…!!!Lama sebenarnya Mama sangat inginkan batang kote Sayang ni tapi…Issshh…!!!Tapi Man punya batang kote besar sungguh la,Sayang…!!!”kata Mama Zu sambil memegang keras dan meramas-ramas kepala batang kote pun kemudiannya mula menjilat kedua-dua tetek Mama ZU,menjilat di pangkal kedua-dua tetek dan bawah kedua-dua tetek Mama Zu Zu pun kemudiannya terus mengeliat dan pun dengan pantas terus melekapkan muka aku ke lubang cipap Mama situ aku mula menjilat biji kelentit,menjilat alur lubang cipap dan melidahkan lubang cipap Mama jugak aku bermukim di situ dengan lidah dan mulut dan memakan lubang cipap dengan Mama Zu semahu-mahunya.“Uuurrrggghhh…Aaarrrggghhh…Mama geliii…!!! Mama kegelian,Sayanggggg…!!!”jeritan Mama Zu membiarkan lubang cipapnya dijilat dan disedut oleh Zu turut jugak menghenjutkan bontot tonggeknya ketika menerima lidah aku di dalam lubang cipapnya.“Masukkan batang kote Man tu kat dalam lubang cipap Mama ni cepat,Sayanggg…!!!Mama dah tak tahan sangat rasanya sekarang ni,Sayanggg…!!! Mama Zu nak sangat,Sayanggg…!!!”desah Mama Zu pada desahan Mama Zu tu,aku pun terus menyediakan kedudukan untuk melakukan penetrasi batang kote aku ke dalam lubang cipap Mama aku pun terus memegang batang kote aku yang dah keras besar dan panjang itu,lalu aku pun terus merodok ke dalam lubang cipap Mama Zu buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya.Mama Zu pun terus mengangkat bontot tonggeknya menerima tujahan batang kote aku tu,lalu Mama Zu pun terus menjerit halus…“Aaaaarrrrrggggghhhhh…!!!Pelan-pelan sikit,Sayanggg…!!!Sakit la,Sayanggg…!!!Batang kote Bapak angkat kau tu pun tak besar dan panjang macam ni,Sayanggg…!!!Pelan-pelan sikit,Sayanggggg…!!!”ujar Mama Zu menahan sambil mengertap bibir kuyu dan nafasnya aku mencuba merapatkan batang kote aku dan menujah batang kote aku masuk ke dalam lubang cipap Mama ZU yang sudah berair tu…“Uuuuu…Sedapnya,Sayanggg…!!!Uuuuu…Gelinya, Sayanggggg…!!!”desah Mama Zu ketika menerima batang kote aku yang panjang walaupun Mama Zu telah menolak dada aku bila batang kote aku tu mahu aku rapatkan Zu pun terus membetulkan kedudukannya dengan membukakkan kedua-dua kakinya dengan luas dan mahukan batang kote aku habis ditelan oleh lubang cipapnya pun terus menghenjut dan batang kote aku merasakan lubang cipap Mama Zu mengizinkan batang kote aku dimakan habis sampai ke akhir liang lubang cipap Mama Zu tu.“Ooooo…Ooooo…Aaaaarrrrrggggghhhhh…!!! Uuuuurrrrrggggghhhhh…Mama dah sampai ke puncak sekarang ni,Sayanggggg…!!!”jeritan dan ngerang Mama Zu sambil ligat mengoyangkan pinggulnya melawan henjutan batang kote aku ke dinding lubang Zu merasakan dinding itu ditujah oleh kepala batang kote aku dengan ganas dan Zu merasakan kegatalan lubang cipapnya membuatkan dia mengemutkan batang kote Zu terus menjerit,mengekang dan menegang tubuhnya sambil menahan kenikmatan yang amat seks tersebut telah membuatkan Mama Zu sudah 3 kali mengalami klimaks seksnya kegelian permainan batang kote aku di dalam lubang cipapnya telah membuatkan dia hendak klimaks lagi.“Ooooohhhhh…Uuuuurrrrrggggghhhhh…!!!”jerit Mama Zu panjang dan Zu pun terus mengepitkan lubang cipapnya dan merintih-rintih serta meracau-racau kebahagiaan,sedangkan aku terus memacu dan mempompa batang kote aku tepat laju dan kuat ke dinding lubang cipap Mama ZU yang sudah kebasahan dan kebanjiran aku sendiri menjerit kuat dan berpeluh.“Man dah nak sampai ni,Mamaaaaa…!!!”desah aku sambil mengejangkan tubuh aku dan akhirnya aku pun terus memancutkan air mani aku ke dalam lubang cipap Mama Zu dengan banyaknya buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya.Kemudiannya aku pun terus membiarkan batang kote tegang dan keras aku berendam di dalam lubang cipap Mama Zu terus mengoyang-goyangkan bontot tonggek dan kakinya di langit menahan hentakan batang kote aku di dalam lubang terus menghenjutkan batang kote aku Zu terus menerima henjutan batang kote kami berdua kewalahan dan Mama Zu jugak dengan aku dan terus menarik nafas sambil mencium Mama Zu dan meramas kedua-dua teteknya dengan kuat dan keras.“Mama rasa puas sangatttt,Sayang…!!!Man memang sangat bagus buat Mama puasss,Sayang…!!!Sakit jugak lubang cipap Mama ni tadi tapi Mama rasa senang sangat seluruh batang kote Man tu boleh masuk ke dalam lubang cipap Mama ni tadi,Sayang…!!!”kata Mama Zu sambil mencubit hidung Zu menghela nafas dan ketawa seks yang cukup memberikan nikmat yang amat sangat telah membuatkan kami berdua bermandian peluh dan terasa pegal-pegal di seluruh Zu yang kewalahan dan keletihan kini sudah lelap dan hanya memerhatikan ombak dada Mama Zu…………
CERITADEWASA IBU MUDA CANTIK KURSUS MOBIL, Adu Ayam S128, CERITA DEWASA IBU MUDA CANTIK KURSUS MOBIL. Aku angkat pelan rok gamis panjang Mita. Aku remas-remas bokong Mita yg gempal. Terdengar desahan Mita.. "Terus masss teruuuuussss cumbu aku semau," ciuman membuatku bergairah. Sekarang posisi Mita berada dalam pangkuanku. Aku
Sebelum melanjutkan CeritaDewasa saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu menyusui sebelum cerita ini bermula, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan itupun tiap sore beberapa minggu ini,kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibuRumah tangga/tante di salah satu Dewi, begitulah aku sering dengan tinggi 168cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku,Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi ternama di aja Cerita dewasa nya ya?Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SDdekat rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbakDewi sedang menyusui anaknya tersebut,pemandangan itulah yang membuat saya sangat betah untuk melihatnya. MbakDewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia malah tersenyum ada tanda-tanda sesuatu ini pikirkuDasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja.. heheMalah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang saja. Kadang hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai renda. Hot banget ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah menginjak kepala kabar mbak?? lagi asyik ngapain ne??tanyaku ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan sekalian nyari udara segar sore hari, lanjutnya..wah sehat banget keliatannya mbak anaknya,pasti makannya banyak ya?ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh,kenceng banget. timpalnyaOtakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya wah susu yang mana ne mbak?? tanyaku sambil tersenyum susu botol dan susu ini. sambil dia memegang payudaranya wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat. Hehehe sambil cengenges2an..wah susu yang mana ne dan,klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda yang ini ya??sambil senyum juga mbak Dewi iniWuiihberani juga ne mbakDewi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga emang bole ya mbak??Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu keIbunya.. bentar ya Dan, Didi minta tetek dia buka kancing baju 3biji dan ngeluarin kedua teteknya yang masih terbungkus BHwarna hitam berenda itu. Wah pucuk dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai BHnya berenda cuy. yes yes yesBegitu teteknya terbuka satu,langsung de si Didi menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan sayang, nanti tersedak lho sambil mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh yang dibawah sudah mulai berontak ne,gawat batinkuWaktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang satunya.uda abis mungkin yang kiri??Tetek yang uda selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat anehku kenapa Dan?? tanyanyaDengan terkaget aku menjawab anu.. emm.. eh ngga papa kok bohong kamu Dan,kamu pengen ya??Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab emangnya bole ya mbak?Nanti ada yang marah?ya asal ga rebutan sama Didi ya ga bener-bener beruntung ne hari ini. maksudnya Mbak? sok sok belagak bego ne memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ayo sini aja,masih ada satu pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya aja gua deketin mbakDewi, pertama-tama gue masih ragu, namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah malu Dan, sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya itu..Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. ukurannya itu lho, manteb gan!! Waduw kayak threesome aja,tapi yang satu masi kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue beranikan untuk mencium putting yang imut di sebelah sana aja yuk? dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke belakan. wah seru juga ne tempatnya..ayo mas dilanjut lagi. Ajaknya mbak dibuka aja de bajunya,biar lebih leluasa. pintakuAkirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap,memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku,menelusurlah tangan kirinya ke dia mengelus dari luar,kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam aku mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok dedekku.. mantap bener rasanya,namanya juga uda pengalam kali ya?Dan, mbak ga bisa bangun ne,jadi tolong bukain celana dalammu ya?Langsung kubuka celana dalamku sambil dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang banget Dan? punya suami mbak aja kalahDedek ku masih standar dengan ukuran 17cm,namun gendut dari pangkal ke si mbak? tanyaku..mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya,dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur,aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula,kemudian aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan kulitnya keluar,langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka perlahan aku menjilat bibir vaginanya,aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum dedekku yang semakin dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan semuanya, wah hebat ne,dedekku sampai bisa ditelan abis mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke missV nya dengan terus menjilat,aku ga mau merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh masuk lebih dalam mbak dewi yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang. Anaknya, Didi,gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali?? hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit menggigit dia uda sampai duluan ni? pikirku dalam hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya,begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang melihat aku bole masukin ne? tanyakuDia hanya mengangguk dan tersenyum lebarkan pahanya itu,dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi terlihat sedikit meringis. Pelan-pelan Danagak sesak ne rasanya..Danbesar sekali punyamu,tapi nikmat bangetDan!terus Dan.. sambil menggigit bibirnyaSetelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara 15 menit kami dalam posisi seperti ini,karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku,serr sensasinya ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan, aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang pelan, sedikit bertenaga dan kenceng.. sambil mulut ini beradu dan tangan kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya gawat ne? kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnyaDidipun tertidur kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian aku semakin kuat hampir menuju puncaknya,akupun merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir aku mau keluar ne..aku juga Dan, bareng ya, pintanyaAku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak tahan kk. aku keluarrrrrrr aku juga dekk.. kCrot.. Crot.. CrotCrottumpahlah semua maniku ke dalam vaginanya. ahhh.. nikmat banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya,anaknya juga masih mengenyot tetek yang satunya secara ya Dan. sensasi ini belum pernah aku sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi tubuh lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki disini nakal kamu ya Dan!!mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya. HeheheheAku cabut dedekku, Ploop..bunyinya. Setelah itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku berikan kecupan kecil di bibir lenguh mbak mengaitkanBhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap Dewi mempersilahkan aku untuk tetap mencium teteknyasampai menjelang senja akirnya kami keluar dari SDtersebut dengan Didi yang mulai terbangun. Kami pun berjanji akan mengulangnya sensasi yang luar biasa dari seorang wanita menyusui.
gOZv0. vkvt6ooohf.pages.dev/84vkvt6ooohf.pages.dev/60vkvt6ooohf.pages.dev/394vkvt6ooohf.pages.dev/95vkvt6ooohf.pages.dev/335vkvt6ooohf.pages.dev/107vkvt6ooohf.pages.dev/102vkvt6ooohf.pages.dev/221vkvt6ooohf.pages.dev/33
cerita dewasa ibu angkat