CeritaDewasa Istri Tetangga Yang Bohay. Cerita Dewasa Istri Tetangga Yang Bohay - Kisah panas yang satu ini merupakan cerpen 17+ tentang perselingkuhan dengan istri tetangga yang jarang dikasih jatah suaminya. Met membaca cerita panas ini dan salam crott. Kenalkan nama saya, Anis. Usia 38 tahun, tinggi 150 cm dan berat badan 60 kg, warna kulit
Saya adalah salah seorang pemudausia 32 tahun. studi S1 di salah satu kota terkenal di selesai kuliah saya pernah berpacaran dengan seorang gadis anak sederhana, dandari keluarga yang pas pasan. Dia sendiri sudah ditinggal oleh bapak danibunya. Sekarang dia tinggal dengan bibinya. Saya sebut saja namanya ica. Icaberhenti sekolah SLTP kelas dua. Selama saya pacaran dengan ica banyak hal yang telah kami lakukan termasuk berhubunganintim. Memang sangat menyenangkan, apalagi ica orangnya sangat baik, cantik danmengairahkan. Setelah saya mendapat tawaran kerja di luar pulau jawa, tepatnyadi papua. Saya tidak dapat bertemu dan berkencaan lagi dengan ica. Dengankehidupan seperti ini, berjauhhan hati serasa masih satu sedangkan tuntutanbadaniah ternyata berbeda. Ica akhirnya memiliki seorang pacar baru sedang sayahanya dapat menerima kenyataan dengan pasrah. Hari berganti hari kabar dari icapun saya terima bahwa dia mengaku dirinya telah hamil oleh pacarnya dansekarang telah hilang entah kemana. Sangat menyedihkan nasipnya. saya tergugahdan saya bersedia merawat dia dan bayinya. Saya meminta dia untuk merawatbayinya sampai saya kembali dan akan memeliharanya. Setiap bulan saya menanggungbiaya mereka berdua. Dengan memberi nafkah sebagai seorang bekas pacar. Setelahsaya kembali ke jawa, saya bertemu dengan ica dengan memperkenalkan danmenunjukan bahwa anaknya seorang cewek, cantik dan baru berusia 10 membelikan sebuah rumah buat merekatinggal dan saya sendiri juga menikah dengan gadis pilihan saya. Saya tidakbisa memungkiri betapa saya sangat memprihatinkan nasip ica. Dikala senggangsaya datang berkunjung dan melihat keadaan mereka. Saya seperti seorang ayahsaja bapak saja terhadap mereka, padahal saya hanya membantu mereka. Waktuberjalan dan suatu hari ica menyatakan akan pergi dan mau menitipkan anaknyapada saya. Setelah pergi saya baru tahu kalau dia pergi dengan seorang cowokbarunya. Dan meninggalkan anaknya yangg saat itu baru berusia 3 th. saya jadiserba salah. Harus ngapain. Sedangkan untuk membawa dan menunjukan ke istrisaya tidak berani. Saya akhirnya mencarikan seorang pembantu buat anak ica. Dansaya mengatakan bahwa meta adalah anak saya dan saya meminta dia merawat karnasaya sering bepergian keluar kota untuk usaha dan bisnis. Sambil kadan kalasaya menginap dan datang kesana untuk melihat keadaan meraka. Hari bergantihari sambil menjalani hidup saya telah memiliki anak dari istri saya bernama sendiri selama ini tahunya bahwa saya adalah ayahnya. Saya sendiri kalauada waktu menyempatkan diri untuk merawat meta, mulai dari mengajak bermain danmemandikanya. Saya dan meta sering mandi bareng. Dan tanpa saya sadari metasemakin besar dan tumbuh menjadi anak yang cantik. suatu saat sewaktu saya mandibareng meta. Saya sangat merasa lain dalam diri saya. Meta dengan usia 9 th,betul betul membuat saya berpikir aneh. Saya memandikanya dengan lembutmenyabuni dan saya tidak sadar saya meremas dan mengelus elus kemaluanya. Halitu membuat saya terangsang dan kontol saya seketika bangun. Hal itu dilihatoleh meta karna memang posisi kita sama sama telanjang. Dan hal itu sebelumnyatidaklah memalukan bagi kami. Dengan kejadian itu, meta sering kali memintasaya memandikannya dan meminta saya untuk mengelus elus memeknya. Saya kira halitu sangat menyenangkan Be continued…
Diosemakin beranjak dewasa dan yang ia tahu ibu Darsiah adalah ibu yang melahirkannya. Mereka hidup dengan pas-pasan sehingga seringkali Dio harus membantu ibunya berdagang kecil-kecilan. Sementara ayah angkat Dio bekerja sebagai buruh dengan upah yang pas-pasan sehingga mereka tidak bisa memberikan kehidupan mewah untuk Dio. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. CERPENSUAMIKU, ANAK ANGKATKUOleh Noer Ima KaltsumLima tahun sudah kesendirianku setelahsuami meninggal. Aku belum berniat untuk menikah lagi. Tidak mudah untuk mencari pengganti Ayah, sebutan untuk almarhum suami. Lagi pula aku juga harus berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang pernah almarhum inginkan dari Indra, anak angkat adalah anak angkat, sudah sebelas tahun ikut dengan keluarga kecilku. Sewaktu aku dan Ayah mengangkat Indra sebagai anak asuh, usia perkawinan kami belum genap satu tahun. Indra adalah salah satu murid sekolah kakakku, Mas Dani. Indra berasal dari keluarga tidak mampu, di mana kedua orang tuanya sudah meninggal dan Indra ikut neneknya. Ibunya Indra meninggal setelahmelahirkan adiknya Indra. Kebetulan sang ibu mengalami pre-eklamsia termasuk keracunan kehamilan. Tiba-tiba tekanan darahnya tinggi. Walaupun belum cukup umur, akan tetapi bayi itu harus segera dikeluarkan. Adik Indra hanya bertahan hidup selama 4 hari saja karena organ-organ tubuhnya belum sempurna. Sang ibu meninggal setelah berjuang keras 3 hari setelah adiknya genap satu tahun setelah kehilangan ibu dan adiknya, Indra juga kehilangan ayahnya karena meninggal setelah mengalami kecelakaan sewaktu bekerja di proyek pembangunan. Sejak saat itu, Indra diasuh neneknya. Kondisi keluarga Indra yang serba kekurangan, membuat Mas Dani iba dan menawarkan pada aku dan Ayah untuk pertama kali Indra ikut keluarga kecilku, dia masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Rupanya Indra adalah anak yang cerdas, santun dan sholeh. Aku dan Ayah mendidik dia menjadi anak yang sholeh. Sholat berjamaah, sholat sunah, puasa wajib dan puasa sunah, selalu dilakukan dengan suka cita. Kalau diperhatikan dengan seksama wajah Indra hampir sama dengan Ayah. Cara dan gaya bicaranya tidak jauh beda dengan Ayah. Bahkan dulu ada orang yang mengira kalau Indra adalah anak kandung selalu berharap Allah segera menitipkan anak pada kami. Aku dan Ayah tidak pernah putus asa dengan berbagai macam usaha dan ikhtiar untuk mendapatkan keturunan. Baik medis maupun non medis. Setelah lebih dari enam tahun, Allah belum juga menitipkan keturunan, aku dan ayah tetap berbaik sangka pada Allah dan mengambil hikmahnya. OoooSeperti pagi sebelumnya, Indra sudah menyiapkan teh manis padahal di rumah ada mbah Sanem yang membantu pekerjaan rumah kami. Tapi pagi ini sungguh aku kaget dibuatnya. Indra mengenakan baju koko milik Ayah. Aku melihat Indra seperti melihat suamiku lagi.“Mas Indra, kamu mirip Ayah.”“Benarkah mama?”Aku mengangguk memberikan penegasan. “Maafkan Indra, mama. Mama jadi sedih ya, ingat Ayah?!”“Tidak Mas. Sungguh mama tidak pernah menyangka, setelah lima tahun berpisah dengan Ayah tiba-tiba mama merasa bertemu Ayah lagi.”“Ma, tadi malam Indra bermimpi bertemu dengan Ayah. Beliau bilang Ndra, tolong jagain dan temani Mama. Waktu itu Ayah memakai baju ini, yang Indra pakai.”Aku benar-benar kaget dibuatnya, jantungku berdesir. Pantas saja Indra pagi ini mengenakan baju Ayah. Ya Allah, ada apa lagi dengan semua ini?“Ma, Indra mau menyampaikan hal yang semalam dibicarakan dengan Pakde Dani.” Indra mengalihkan pembicaraan.“Oya, tadi malam mama ngantuk sekali. Jadi tidak bisa menunggumu sampai kamu pulang dari rumah Pakde Dani. Rupanya pembicaraannya menarik dan serius ya…”“Indra sebelumnya minta maaf. Selama ini Indra sudah dibesarkan mama dan keluarga dengan baik. Indra sangat berhutang budi, tidak tahu dengan apa Indra akan bisa membalas semuanya. Belum sempat Indra membahagiakan mama. Semalam Pakde Dani membicarakan tentang perjodohan.”“Oya….?! Tanggapanmu, bagaimana?”“Pakde mau memperkenalkan Indra pada seseorang dengan syarat Indra setuju. Tapi kalau Indra tidak memberi jawaban ya, Pakde tidak akan pernah mempertemukan kami. Menurut mama bagaimana?”“Mas Indra. Jodoh itu bagi Allah sangatlah mudah. Mama yakin, Pakde tidak sembarangan memperkenalkan kamu pada seorang muslimah. Sama seperti ketika kamu dikenalkan pada keluarga mama dan Ayah. Waktu itu mama dan Ayah percaya saja pada Pakde Dani. Mama dan Ayah tidak perlu bertanya banyak tentang latar belakang kamu. Nyatanya, mama tidak salah menerima kamu.”“Indra takut mengecewakan mama dan almarhum Ayah.”“Mas Indra, Mama cukup bangga terhadap kamu. Kamu taat terhadap agama, taat pada mama dan almarhum Ayah. Bahkan kamu menuruti kemauan Ayah ketika Ayah menginginkan kamu memilih jurusan di fakultas Pertanian. Kamu ingat, kamu diterima di Perguruan Tinggi favorit tanpa tes. Ya, walaupun akhirnya Ayah tidak pernah melihat kamu kuliah karena seminggu sebelum kamu mengikuti Ujian Nasional Ayah meninggal dunia karena serangan jantung subuh itu.”Indra meraih tanganku.“Tapi Ma. Sebenarnya sudah ada orang yang special di hati Indra. Indra tidak berani bilang sama Pakde. Takut mengecewakan Pakde.”“Lo, itu hak kamu Mas Indra. Kamu boleh menolak.” Uff, ternyata Indra sudah memiliki seseorang. Aku tak bisa memaksakan diri. Ya sudah, kalau memang dia bukan Indra salah tingkah, menunduk.“Kalau begitu coba kenalkan pada Mama.”“Insya Allah suatu saat.” Jawab ada yang tidak mungkin bagi Allah. Dulu ketika aku mengemasi pakaian-pakaian almarhum Ayah, Indra sempat bertanya mau dikemanakan. Kujawab akan aku berikan pada orang lain yang membutuhkan. Ternyata Indra tidak mengijinkan pakaian-pakaian itu diberikan pada orang lain.“Biar Indra pakai saja Ma. Baju dan kaos Ayah masih bagus dan cukup bila Indra pakai.”Setiap hari aku melihat Indra seperti berhadapan dengan almarhum Ayah. Indra mirip dengan almarhum. Aku memang menjaga jarak dengan Indra. Kedekatanku dengan Indra saat ini jauh berbeda dengan ketika almarhum Ayah masih ada. Lama-lama perasaan ini tak lagi seperti perasaan ibu pada anaknya. Bagaimanapun Indra bukan anak kandung, dan tak memiliki hubungan apapun denganku. Mungkin wajar bila tiba-tiba dalam hati timbul perasaan, seperti waktu aku merasakan getaran bersama Ayah. Aku berusaha untuk menepis perasaan itu, tapi tidak bisa. Maka ketika Indra lulus dan setelah wisuda sarjananya, aku bilang pada Mas Dani. Lalu Mas Dani mengatur masuk kamar Indra ketika dia sedang memasukkan beberapa helai baju ke dalam kopornya. Ya, baju-baju Ayah dan sebagian baju Indra sendiri.“Mau ke mana, kok mengemasi pakaian?”“Bingung, Ma. Indra harus bilang apa pada Pakde Dani. Indra jadi serba salah. Tidak hanya pada Pakde tetapi juga Mama.”“Lo, kok sama Mama juga?”“Ma, Pakde memberi waktu pada Indra beberapa hari untuk berpikir. Indra mau menyendiri dulu, sambil memohon pada Allah. Agar Allah memberikan yang terbaik buat Indra. Tapi sebelum Indra pergi, ingin mengajak Mama makan di luar dulu” Indra mengajakku ke tempat warung makan lesehan langganan kami, sewaktu Ayah masih hidup. Ayam kremes, kesukaan kami bertiga pagi menjelang siang ini kami tuntaskan dulu, baru ngobrol santai.“Ma, Indra mau menyampaikan sesuatu. Tapi Mama janji dulu, tidak marah.”Aku mengangguk. Benar kata Indra, setelah Ayah meninggal menurutnya aku berubah. Mulai cara berpakaian di rumah dan Indra merasakan kalau aku menjaga jarak padanya. Indra cukup tahu diri. Bagaimana pun Indra bukan siapa-siapa. Sungguh di luar dugaanku apa yang diungkapkan. Beruntung dia memiliki pegangan agama yang Indra ada temannya yang menjadi teman selingkuh ibu tirinya. Cerita perselingkuhan lainnya yang terjadi antara menantu dan mertuanya. Memang setan akan menggoda manusia sedemikian rupa. Bila iman tak kuat, pasti akan masuk perangkap setan bisa terjadi pada siapa saja. Tentang perselingkuhan! Sesama teman sekantor, antara anak dengan orang tua tiri, antara anak dengan orang tua angkat, mertua dan menantu. Tapi tidak dengan aku. Tanpa Ayah, aku memang membatasi hubungan dengan Indra. Aku mulai dengan memakai pakaian penutup aurat dan kerudung yang besar-besar.“Ma, belum pernah Indra mimpi bertemu Ayah, kecuali malam setelah ngobrol dengan Pakde Dani. Indra benar-benar kaget, apalagi Ayah berpesan titip dan jagain Mama. Indra kan tidak selamanya berada di rumah itu. Kalau berumah tangga, Indra mungkin akan meninggalkan rumah itu. Tapi Indra mau mengungkapkan sesuatu. Mungkin nanti Mama menganggap Indra kurang waras, tak tau diri, atau apalah… Indra terima.”“Iya, Mama siap dengarkan kamu.”“Ma, sudah lama Indra menaruh hati pada…, ehm, gimana ya.”“Lanjutkan.”“Jatuh cinta pada orang yang umurnya jauh lebih tua dari Indra.”“Nggak apa-apa.”“Orang yang sudah berjasa pada Indra terutama pendidikan Indra.”“Teruskan.”“Merawat dan membesarkan Indra, memberi makan, memberi tempat untuk berlindung, memberikan sesuatu yang Indra butuhkan dan inginkan.”Aku menatap Indra tajam. Sebelum Indra menyelesaikan pembicaraannya, aku memotong.“Segera bilang pada Pakde Dani!”“Lo, Mama kan belum tahu.”“Mama sudah tahu arah pembicaraanmu! Mama sudah tahu siapa dia!”“Mama marah?”Aku tersenyum, menggeleng.“Berikan jawaban pada Pakde Dani, kamu mau bertemu sama Pakde dan katakan semuanya. Tapi kalau kamu akan menyendiri dan pergi dari rumah beberapa hari, Mama tidak melarang.”“Maksud Mama?”“Kamu sudah dewasa, Mas Indra. Kamu pasti tahu apa yang Mama maksud.” OooooTiga hari terakhir, setelah shalat subuh rasa kantuk yang teramat hebat menyerangku. Badan serasa lemas. Sampai-sampai aku terlambat ke tempat kerja. Malah kemarin aku sampai dijemput Indra karena tidak mengangkat telpon. Padahal saat itu aku sudah janjian dengan sekolah-sekolah yang mau mengunjungi kebun sebagai tempat wisata ini semakin malas saja untuk mengangkat kaki. Indra masuk kamar.“Masih ngantuk.” Kataku“Mama sakit ya? Ke dokter, Ma.” Indra kelihatan cemas.“Gak papa. Sepertinya ada sesuatu pada Mama.”“Aku takut ada apa-apa seperti Ayah dulu.”“Mama terlambat haid.”“Maksudnya?”“Mama positif hamil.”Indra berbinar. Aku memang beberapa hari merahasiakan keterlambatan ini, mau bikin kejutan. Pernikahanku dengan Ayah selama 6 tahun kami tidak memiliki anak. Sementara menikah dengan Indra, anak angkatku baru 3 bulan, Allah sudah mempercayakan kepada kami, buah cinta tulus kami. Alhamdulillah, lengkap sudah kebahagiaan kami…. OooooKaranganyar, 19 Nopember 2013 Lihat Cerpen Selengkapnya Akumenekan nekan putting kiri ku dengan jari telunjuk ku. Uhhh rasanya kurang nikmat. Ku angkat kaos dan bra ku keatas payudara agar aku dapat menyentuh payudaraku tanpa penghalang. Ini baru nikmat. Sambil aku membaca cerita itu, semakin aku terus merangsang tubuh ku. Ku bayangkan jika yang ada dicerita itu adalah aku. Aku seorang pria umur 31 th, namaku Hikam. Kehidupan sex ku masih OK. Belum lama ini aku mencoba mengingat-ingat, berapa banyak perempuan yang sudah aku gauli. Terlalu banyak untuk diingat. Beberapa wanita STW pun sudah aku setubuhi. -Ibu Henny, Istri seorang usahawan terkenal. Tubuhnya mulus kulitnya halus, susunya keras, tempiknya kesat, liang senggamanya yang sempit masih harus aku lebarin lagi, mulut dengan bibir merahnya belum aku sumpalin kontolku, lubang anusnya belum aku jejalin kontolku -Ibu Yanti istri seorang pejabat pemerintahan. Tubuhnya bahenol teteknya gede kencang, barangnya OK, lubang memeknya sesak, mulutnya udah lihai mensepong kontolku, lubang anusnya barusan aku sumbat sama kontolku, aku mesti ngesex dia dengan lebih kasar, aku mau siksa dia lebih lagi. -Ibu Diah, wanita sempurna luar dalam, cantik, pinter, gesit, pakar di ranjang, tetanggaku yang memiliki tubuh montok buah dadanya indah, liang kemaluannya kecil, vaginanya yang bisa empot ayam nikmat sekali, oral sexnya belum aku rasakan, lubang anusnya belum aku jajal. Ibu Diah mutiara indah yang mesti aku jaga -Nuniek istriku yang bangkit kembali gairahnya, besar lagi nafsunya, sip lagi polah permainannya di ranjang, ***** Pagi Hari Dengan Ibu Henny Sekitar dua minggu lalu aku berhasil meniduri Ibu Henny, umur 40 th, dan bekerja di daerah Jl. Sudirman. Pagi itu Bu Henny dapat meluangkan waktu sampai siang hari, maka pagi hari jam 7. 00 aku jemput dia di tempat yang sudah ditentukan. Tentu saja aku persiapkan diriku dengan minum vitamin dan obat yang menambah keperkasaanku. Begitu ketemu, Bu Henny terus masuk mobil, aku cium dia yang kelihatan manis sekali dalam BLus putih celana panjang coklat dengan BLazer warna krem. Wangi sekali Ibu ini dan sangat fresh. Kami berdua meluncur ke sebuah motel di JakTim. Singkat cerita sesudah masuk kamar dan dua kali terganggu telpon dari receptionist dan room boy yang menagih pembayaran kamar serta membawakan pesanan makanan dan minuman, aku mulai foreplay yang semakin panas dengan Bu Henny. Puncak birahi didaki, dalam kamar hanya ada dua anak manusia yang memadu nafsu, dua tubuh bugil bertindihan, lelaki diatas perempuan dibawah, bibir berpagutan, tangan lelaki meremas susu tangan perempuan mencakar, kontol menyodok tempik menjepit, batang kemaluan lelaki mengaduk pantat perempuan menggoyang nafas semakin memburu, detakan jantung semakin berdegup, desahan, desisan dan rintihan semakin keras bak orkestra klasik menuju irama crescendo Pose berganti, Ibu Henny aku miringkan, aku remas susunya dari samping belakang, aku cium lehernya, aku gigit-gigit punggungnya dan aku tusukkan batang kemaluanku yang berdiameter besar ke lubang tempiknya. "Aduh Mas.", teriak Bu Henny. Memang posisi miring menjadikan lubang perempuan menjadi lebih sempit tapi menjadikan lebih legit dan lebih enak, kontolku lebih terjepit sementara lubang Ibu Henny yang menyempit jadi lebih merasakan nikmat gesekanku aku terus kocok-kocokkan kontolku sambil tanganku meremas gundukan tempiknya dan menggelitiki itilnya permainan dengan dua pose ini sekitar 30 menit dan akhirnya disempurnakan dengan siraman air maniku kedalam rahim Ibu Henny. crot. crot. crot. crot. entah berapa cc cairan hangat itu aku tumpahkan kedalam tubuh Bu Henny yang menyambutnya dengan jeritan panjang."Maas. aduuh. enaak. Maas." Waktu menunjukkan jam 10. 00, ketika aku masih berbaring telanjang berbalut handuk dan Bu Henny ada disampingku dengan memakai handuk juga, setelah berdua membersihkan diri. dan makan serta minum pesanan tadi. Aku belai rambut Bu Henny dengan penuh sayang, aku kecup bibirnya, sambil kita bercerita soal pekerjaan masing-masing. Ala mak, adik kecil ini mau lagi. Kontolku keras lagi. Aku bangun dan terus menarik handuk yang dipakai Bu Henny tubuh sexy yang tergolek pasrah ini mesti disetubuhi lagi. Aku mulai permainan dari atas ke bawah. "Mas, geli Mas, jangan Mas", rintih Bu Henny waktu jari-jariku menyibak belahan kemaluannya. "Tahan dikit, Bu", rayuku sambil terus menyibak dan terus mengelus-elus bibir bawah yang lembut itu. Aku buka melebar belahan itu, kelihatan merah, dan kacang merah itu benar-benar merah itil Bu Henny seukuran kacang merah besar dan merah sekali. aku cium daging nyempil itu aku sedot dalam-dalam hingga Ibu Henny menjerit. Tapi mana aku peduli dengan jeritan Bu Henny, aku terusin sedotan itu dan aku masukin lidahku kedalam lubang berdinding lembut berwarna merah aku jilat-jilat sampai dalam aku gelitikin Bu Henny menggelinjang, tubuhnya berkelejotan, tangannya menjambak rambutku enggak tahan dia dengan gelitikkan lidahku didaerahnya yang paling sensitive. Sengaja aku lama-lamain oral sex-ku. "Udah Mas, udah.". Tapi aku terus aja dan makin hot lidahku naik turun membelai belahan tempik Ibu Henny. Ada sekitar 20 menit. Kontolku sudah keras sekali, kepalanya udah sangat mengkilat. Aku mau tancapkan kontolku. Aku pindahkan posisi tubuh Ibu Henny, badannya berbaring melintang dengan pantat setengah menggantung, kaki terjulur kebawah. Aku angkat kedua kakinya, aku buka lebar-lebar, aku naikkan dan tahan diatas pundakku. Bu Henny hanya mendesis dan pasrah, aku senang melihat mimiknya, matanya setengah terpejam, mulutnya setengah terbuka, tangannya diatas kepala, dia menunggu tempiknya yang mungil siap ditusuk kontolku. Aku juga sudah enggak tahan lagi, Ibu Henny yang bertubuh ranum dan belum berpengalaman banyak dalam permainan sex ini perlu segera dipenuhi hasratnya, dipuaskan nafsunya. "Mas, sakit Mas", jerit Ibu Henny waktu kontolku aku tusukkan kedalam lubang kemaluannya. Memang aku agak kasar, enggak seperti permainan pertama tadi. Aku peluk kedua pahanya, agak aku tarik, aku agak kebawah sehingga kontolku menyodok-nyodok dari posisi yang pas sekali. tusuk-tusuk-tusuk kocok-kocok kiri-kanan kontolku perkasa sekali mengaduk-aduk tempik Bu Henny yang enggak aku beri kesempatan mengatur nafas. Kedua tangannya turun kebawah, kesamping perutnya memegang sprei dan kepalanya menggeleng kekiri-kekanan aku senang melihat polah dia aku suka memandang dia aku siksa dengan kejantananku. Aku mulai agak ...merapat, pantat Bu Henny yang kenyal jadi sasaran remasanku, susu Bu Henny bergantian kiri kanan aku sedot dan sedot sampai akhirnya untuk kedua kalinya aku muncratkan airmaniku kedalam lubang kenikmatan Bu Henny. "Maas. maas. maas". Aku tahu Ibu Henny puas sekali Jam 11. 30 persis kami meninggalkan motel, menuju kantor Bu Henny. Dia enggak mau makan siang dulu. Aku antar dia, sebelum turun aku sun dia. Belum sempat aku ngomong dia sudah bilang dulu"Thanks ya Kam". "Aku yang thanks berat Bu", jawabku agak gagap. Aku ikutin dia melangkah dengan lenggang menawan masuk ke gedung kantornya, dia menoleh dan melambai kecil Aku tersenyum dan terus tancap gas, aku menuju mall PS mencari makan. Di jalan aku berjanji, aku mau mengebor lagi tempik Bu Henny biar lubang itu tambah lebar Siang Hari Dengan Ibu Yanti Sesudah makan di food court mall PS, aku beli roti di super market yang ada di basement. Sesudah itu rencanaku mau pulang enggak masuk kantor. Waktu antri mau bayar di kasir, tiba-tiba ada suara wanita memanggil aku dari samping, aku menoleh dan belum tahu siapa dia. "Mas Hikam lupa ya?" "Sorry, siapa ya?". "Aku, Bu Yanti yang di Setiabudi dulu". "Oh, Ibu Yanti ya, aduh sorry lho, aku enggak ingat, habis sekarang udah berubah sich". Sesudah selesai membayar, belanjaan Yanti enggak banyak, kami keluar. Aku tanya mobil dia dimana, dijawab kalo dia enggak bawa mobil karena dia didrop sopir yang ngantar suaminya ke airport. Dia rencananya mau jalan-jalan terus fitness dan BL. Akhirnya aku mau antar dia kerumahnya didaerah Tebet. Dalam mobil kami banyak cerita, soal anak, soal pekerjaan, soal keluarga. "Mas Yus banyak keluar kota Mas. Kalo enggak keluar kota juga cuman kerja aja dikantor sampai malam. Maklum pegawai negeri eselon II kan banyak gawenya". Sepertinya dia mengeluhkan sesuatu dan ini aku tangkap sebagai kesempatan baik. "Yach, banyak kerja dan banyak keluar kota berarti banyak dokat dong Bu", kataku sambil aku memberanikan diri memegang lututnya. "Ya, enggak juga lah, semua ada plus minusnya", sahut Bu Yanti tanpa menepis tanganku. Percakapan semakin akrab, dia menjadi agak manja. "Nih, tangannya mulai nakal, kan". "Habis tangan enggak pernah sekolah, sich", jawab aku dengan tetap menaruh tangan semakin menekan dan keatas. "Ih, nakal nih", kata Bu Yanti sambil menyentil tanganku. Aku pandang dia dan aku beranikan bilang"Bu, kita cari tempat ngobrol yang enak, yok". "Kalo Mas Hikam punya waktu, aku mau aja sich, tapi dimana?". Ini dia, pucuk dicinta ulam tiba. "Kita muter-muter aja dulu, entar kalo ketemu kita berhenti", ucap aku yang udah mikirin mau masuk motel lagi aja. "Terserah Mas Hikam lah". Akhirnya aku arahkan mobil ke motel yang tadi pagi aku pakai. Sesudah sampai disana, room boy mengarahkan ke kamar yang aku pakai tadi pagi juga dan parkir didalamnya. Ibu Yanti bertanya"Mas, sering kesini ya?". "Enggak koq, cuman tahu dari teman aja". "Tahu atau tahu.", goda Bu Yanti yang terus bilang"Kita ngobrol aja lho, jangan ngapa-ngapain, ya Mas". "Iya, Bu", kataku. Akhirnya sesudah agak lama merayu di mobil, Bu Yanti mau juga masuk kedalam. Room boy kelihatannya yang tadi dan tersenyum melihat aku yang datang sama perempuan lain lagi. Singkat cerita sesudah urusan bayar membayar dan pesan memesan selesai, aku pangku Bu Yanti di sofa, aku usap-usap pipinya yang kenyal dan berkulit halus sekali. Bu Yanti memang mulus dan singset karena kerjanya cuman berdandan, fitness, BL, belanja, sesudah enggak kerja lagi di kantor swasta. Umurnya yang 42 th terlalu tua untuk tubuhnya yang sangat sintal, meski sudah berputera dua. Sambil terus mendengarkan cerita Bu Yanti, yang dari dulu memang sangat ramah, aku cium keningnya, aku kecup bibirnya dan aku mulai merapatkan pelukan sambil mencium bibirnya. Dari obrolannya, aku menangkap suatu kekecewaan Ibu Yanti dengan suaminya dan kelihatannya dia kesepian. Aku enggak mau melepaskan peluang emas ini. Aku pagut keras bibir merahnya, aku isap, aku cium lehernya hemm wangi sekali perempuan ini dan wangi ini aneh sekali pengaruhnya seakan membius aku mengajak kedalam kesenangan syahwati. Aku menjadi agak liar, aku remas buah dada Bu Yanti dari luar BLus warna merah mudanya, aku lepasin kancingnya dengan cepat, aku buka BLus itu, aku lemparkan ke kursi sebelah. Aku perosotkan beha dia yang masih membungkus buah dada yang besar, lebih besar dari punya Ibu Henny tadi. Aku cium-cium buah dada itu, aku buka behanya dan aku taruh ditempat BLus tadi. Puting yang berwarna coklat itu mulai mengeras, aku pelintir-pelintir, aku cium dan aku gigit-gigit. Bu Yanti enggak menolak sama sekali. Dia merintih keras, "Auch. auch. auch.". Aku makin gila, aku gigit bergantian buah dada itu, lama sekali aku gigit sambil tanganku turun kebawah membuka rok Bu Yanti yang berwarna hitam. Bu Yanti menjerit keras, gila keras banget, dan waktu aku lepas gigitanku memang ada cupang di buah dadanya sebelah kiri. Aku mau bikin seimbang, aku gigit lagi yang sebelah kanan, sampai ada cupang dan Bu Yanti berteriak lagi. Tapi aneh, dia enggak melarang sama sekali, jadi aku pikir kalo Bu Yanti ini tipe wanita yang suka dikasarin. Aku bangkit dari sofa dan jongkok didepan Bu Yanti, aku perosotkan roknya aduh putih sekali pahanya, mulus sekali kakinya yang panjang itu aku elus dari bawah keatas, sampai pangkal pahanya. Dia menggelinjang dengan belaianku, tapi justru saat dia menggelinjang aku tarik CDnya, aku lepaskan dan lempar entah kemana. Munculah daging cembung besar dengan rambut hitam keriting yang lebat. Aku mau menikmati serabi Bandung ini, maka aku tarik Bu Yanti dan sambil aku rangkul aku dorong dia ke meja kayu yang kelihatannya khusus buat acara 'buka duren'. Bu Yanti pasrah sekali, badannya terbaring diatas meja, buah dadanya besar padat menjulang, pantatnya yang besar menyangga vaginanya yang gembul. Aku pandangin tubuh molek itu, aku angkat pahanya. dan aku serang serabi belah saus istimewa itu dengan serudukan mulutku, aku acak-acak jembutnya dengan usapan mulutku, sementara tangan-tanganku dengan ahlinya meremas-remas buah dada yang menantang itu. "Maas, Maass. Mass.", Bu Yanti berteriak dan gila baru kali ini aku tahu ada wanita teriak begitu keras waktu dikerjain. Jariku mulai menyibak belahan kemaluannya, aku usap-usap dan aku cari kelentitnya lain perempuan lain kelentitnya kalo Ibu Henny punya seperti kacang merah besar, Bu Yanti punya seperti kacang mede, yang aku heran kenapa kacang mede merah Bu Yanti menyembul keluar, jadi gampang dan enak sekali dimakan. Betul-betul aku kunyah kacang mede Bu Yanti, dia semakin teriak kencang, aku masukin jariku kedalam lubang perempuannya aku korek-korek dinding yang hangat lembut didalamnya gantian aku masukin lidahku kedalamnya, aku jilati habis kelamin Bu Yanti luar dalam. Ada sekitar 20 menit oral sex ini, sementara tanganku sudah kemana-kemana dan aku surprised banget sama pantat Bu Yanti yang benar-benar bulat dan besar padat, pantat yang pantas 'dihajar'. Tapi sebelumnya aku mau permainkan dulu kelentit Bu Yanti, maka aku masukin kontolku yang keras, aku tancap keras-keras hingga Bu Yanti menjerit lagi. "Mas, pelan-pelan Mas, aku sakit.". Aku tekan dalam-dalam sekitar 10 kali sambil tanganku mencengkeram pahanya yang indah sekali yang ada dipundakku. Aku maju sedikit, aku keluar-masukinin kontolku mencongkel-congkel kelentit Bu Yanti, dia semakin menggelinjang. "Auch. auch. auch.", itu saja yang dia bisa keluarkan. Belum puas aku menghajar kemaluan Bu Yanti, mendadak Bu Yanti bangun dan bilang"Mas, kita pindah ke ranjang". "OK", kataku. Bu Yanti cepat bangun dan menarik aku ke ranjang, dia bilang"Aku mau diatas". Aku senang sikap dia, aku berbaring dan Bu Yanti sendiri yang aktif mengarahkan kontolku ke lubang kemaluannya yang sudah tepat diatas kontolku, karena dia jongkok diatas pinggulku menghadap aku. Bleess pistol tumpul itu sudah dijepit kemaluan Bu Yanti. Dia menaik-turunkan pantatnya kencang sekali, dia aktif sekali, nafasnya panas menggebu, tangannya berpegangan pada tanganku, kepalanya bergoyang sehingga rambutnya yang cukup panjang berderai-derai. cukup lama dia beraksi, sementara aku enak-enak diam saja karena bisa memeras susu besar yang menggelantung sepuas-puasnya tanganku turun kebawah meremas pantat bulat besar Bu Yanti aku remas-remas dan aku beranikan tampar. Bu Yanti hanya berteriak, jadi aku semakin berani menampar-nampar pantatnya makin lama makin keras dan pantat itu memerah Bu Yanti belum puas juga menggesekkan dinding-dinding lubang kemaluannya dengan kontolku, dengan tetap kontolku tertancap, Bu Yanti membalikkan badannya membelakangi aku dan mulai naik-turun cepat sekali sambil mengaduh-aduh dia geser kesana kemari memuaskan nafsunya, aku tetap menampar-nampar pantatnya yang menjadi merah sekali. Sesudah sekitar 25 menit permainan di ranjang, bendunganku mau jebol, maka aku bangkit dan aku rangkul Bu Yanti dari belakang, dengan meremas susunya dan menekan pahanya aku pancarkan air maniku kedalam kemaluan Bu Yanti ada surprise lagi Bu Yanti bangkit dan berbalik, dia tangkap kontolku yang memuncratkan air mani itu, dia masukin ke mulutnya, dia isap-isap air mani yang melekat di kontolku dia telan habis cairan hangat yang tersisa Sekitar jam 3. 00 aku masih berbaring di tempat tidur. Capek Bu Yanti sudah mandi sekitar 10 menit lalu, sekarang pakai beha dan CD, Dia kasih aku makanan kecil dan minuman. Bu Yanti lebih banyak bicara, dia kasih nomer telpon dan HPnya, aku juga, dan akhirnya Bu Yanti buka rahasia kalo suaminya sangat lemah di ranjang, paling sekali sebulan dia main, itu saja sebentar dan tidak berkwalitas. Aku kecup dia untuk membesarkan hatinya. Bu Yanti melihat kontolku mulai bangun, dia pegang dan dia elus-elus. menjadi besar dan keras lagi Bu Yanti pindah posisi didepanku, dia lepas behanya dengan gerakan pelan menggeliat, dia buka celana dalamnya dengan godaan kaki terbuka "Kamu sebetulnya pintar memuaskan laki-laki, Bu", aku enggak tahan berkomentar. "Ach, Mas bisa aja", kata Bu Yanti. Ibu Yanti yang aktif mencium-cium aku, sementara aku bersandar, semuanya dia jilati, bulu kudukku berdiri semua dengan kecupan-kecupan halus Bu Yanti, pentilku juga dia jilat dan buah dadanya menyentuh-nyentuh kontolku, kemudian dia jepit kontolku diantara buah dadanya yang besar, dia naik-turunkan gaya French Fuck, dia pegang kontolku, dia kocok-kocok sementara aku sedikit dimiringkan karena dia mulai menjilati pantatku, menjilati selangkanganku menyedot biji pelerku mengulum kepala kontolku dan mengisap-isapnya dalam-dalam di mulutnya yang merah merekah. Timbul pikiran jahatku untuk menjadikannya 'budak seks'. Setelah aku tekan kepala Bu Yanti keras-keras supaya kontolku mentok di tenggorokannya, aku bangkit berdiri diatas ranjang dan menarik Bu Yanti supaya berlutut dan tetap men-sepongku. Aku berdiri tegap sementara rambut Bu Yanti aku tarik-tarik, aku agak mundur menyandar di dinding, Ibu Yanti mengikuti gerakanku tanpa melepas jollynya dia terus isep dan kemaluannya aku mainkan dengan jempol kaki kananku, aku gesek-gesek rambutnya, aku jembreng-jembreng mulut kemaluannya dengan jari-jari kaki, aku gosok-gosk dengan telapak kakiku jempol kakiku masuk kedalam lubang kemaluannya sementara jari telunjuk kaki diluar, keduanya menjepit bibir kemaluan Bu Yanti, aku naik turunkan Bu Yanti hingga dia berteriak kesakitan"Sakit maas". Aku pindahin ke kelentitnya, aku gesek-gesek dengan jempol kakiku Aku enggak tahu perasaan Bu Yanti, tapi inilah bukti kangkanganku yang sakti terhadap Ibu Yanti. Aku berbuat kasar, aku cabut kontolku dari mulut Bu Yanti, aku berpindah dibelakangnya, aku suruh dia menungging, aku tekan kepalanya dan aku majukan kakinya. yah bagus sekali dia menungging, pantatnya terangkat tinggi-tinggi, sementara kepalanya nempel dikasur. Dari belakang aku usap dulu kemaluan Bu Yanti yang sudah memerah, dia goyang kekiri-kekanan menahan geli, aku lebarin kakiknya, indah sekali lekuk liku tubuhnya. Aku tancap aja kontolku kelubang kemaluan Bu Yanti. "Aduh", teriaknya, tapi aku enggak peduli, aku genjot terus, aku tancap terus, aku sodok terus, bunyi ceplak-ceplak-ceplak terdengar teratur irama musik rock. Aku embat terus kemaluan Bu Yanti dengan gaya naikin anjing betina sekitar 10 menit dan tanganku mulai mengorek-ngorek lubang anusnya. Aku buka lebar-lebar, Bu Yanti mendesis. Tak ayal lagi, aku pindahin kontolku dari lubang kemaluan ke lubang anus Bu Yanti, Bu Yanti teriak lagi dan menggoyang-goyangkan kepalanya, aku lihat dia meneteskan air mata, tangannya mencengkeram seprei kuat-kuat. Aku perbaiki posisi, aku tarik pantat Bu Yanti lebih mepet ke kontoku, aku tekan kepalanya dan hajaran-hajaran kontolku membuat Bu Yanti teriak-teriak aku remas buah dadanya, aku pelintir pentilnya Ibu Yanti semakin teriak keras kesakitan, sebetulnya aku sendiri juga kesakitan karena kontolku terjepit lubang anus Bu Yanti yang kencang sekali. Tapi aku terusin hajaranku sampai sekitar 10 menit dan muncrat lagi cairan kental hangat dari kontolku. Kali ini Bu Yanti biarkan lubang pantatnya disiram air kejantananku, mungkin dia sudah kecapaian akhirnya dia jatuh tertelungkup di kasur dan masih juga aku tindihin dengan berat badanku yang 70 kg ini, aku masih menggiigit punggungnya yang putih mulus dan memencet pentilnya, dan memepetkan kontolku di pantatnya yang bulat besar Yanti sesenggukan meneteskan air mata. Tiba-tiba dia berbalik dan aku didorongnya, aku ditindihnya dan dipukulinya dadaku bertubi-tubi, sambil Bu Yanti teriak-teriak"Mas, koq gini sich jadinya, Mas enggak jaga aku, Mas gila". Aku biarkan Bu Yanti puas memukuliku, aku biarkan Yanti melepas emosinya, emosi seorang isteri yang barusan selingkuh Sesudah reda tangis Bu Yanti dan tenang hatinya, aku ajak dia mandi bersama, aku sabunin seluruh tubuhnya, terlebih bagian terpenting buah dada dan kemaluannya. Selesai mandi kami berpakaian, minum minuman yang masih ada. Bu Yanti semprotkan parfumnya lagi, wangi kembali tubuhnya. Kami meninggalkan motel sekitar jam 5. 00. Aku antar dia ke Tebet, selama perjalanan dia manja sekali bak pengantin baru, dia sering cubit pahaku, tapi lebih sering lagi dia masukin tangan kanannya kedalam CD ku mengelus-elus kontolku yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa buat Bu Yanti. Sebelum turun dari mobil Bu Yanti dengan cepat menyambar bibirku dengan bibirnya - takut kelihatan tetangga - cup-cup. Aku bilang padanya"Sorry, but someday we have to do it again". Bu Yanti hanya tersenyum dan menghilang masuk kerumahnya. Aku puas.
Uuhh" didengarnya sang ibu angkat melenguh sambil menghentak-hentakkan pinggulnya. Dari dalam lubang surga yang tengah ia nikmati, mengalir deras cairan bening yang terasa agak sedikit kecut. Baunya pesing, seperti bau air kencing. Cepat Safiq menarik kepalanya, tapi tak urung, tetap saja beberapa tetes air mani itu membasahi mukanya.
Petang Hari Dengan Isteri Aku sampai ke rumah sekitar jam 6. 30, aku ketemu isteri, Nuniek, di teras dan minta dia bikinin kopi. Aku buru-buru masuk kamar mandi yang ada dikamar utamaku, bilang sama dia kalo kebelet pipis, padahal aku mau ngecek kalo ada bekas-bekas lipstick atau apa lainnya dari Bu Henny atau Bu Yanti tadi pernah ketahuan sekali ada bekas lipstick di bajuku dan kami ribut sekitar 1 minggu. Aku mandi air panas dari shower sekitar 10 menit. Badanku jadi segar kembali. Aku lupa enggak bawa handuk jadi keluar dari kamar mandi telanjang. Sedang aku cari handuk, isteriku masuk kamar terus bilang"Bugil, nich ye. Sini, aku cariin handuk". Dia ambil handuk, dikasihkan ke aku, tapi tangannya sempat memegang kontolku sambil ngomong"Yang beginian aja koq banyak yang nyari". Deg, aku kaget dalam hati. Apa dia tahu lagi aku menyeleweng? Apa dia tahu hari ini aku masuk motel sama cewek? Apa Bu Yanti udah telepon dia? Aku masih diam dan takut ketahuan, ketika isteriku bilang"Kopinya udah Mas, mumpung masih panas diminum, ada lumpia sama cake juga tuch". "Iya, iya", kataku. Aku pakai celana pendek CD juga dan kaos oBLong dan ke ruang keluarga minum kopi dan menikmati snack, sambil baca koran sementara isteriku menemani, juga Diah, teman isteriku. Sekitar jam 7. 30 aku masuk kamar, bilang mau tidur dulu. Aku betul-betul cape, habis seharian ngerjain dua perempuan masing-masing dua kali lagi. Aku terlelap. Aku terbangun ketika merasakan ada tangan halus menggerayangi kontolku, aku buka mata eh isteriku duduk diranjang dan cepat sekali mencopot celana pendekku sekaligus CD ku dia langsung sedot kontolku dia kulum dia jilat-jilat kepala kontolku biji pelerku. Ini betul-betul kejutan karena sudah lama sekali dia enggak pernah ngoral aku. Tapi aku juga khawatir jangan-jangan dia mau bikin ngaceng kontolku terus memotongnya, karena aku ingat kata-kata dia waktu ngambilin handuk tadi"Yang beginian aja koq banyak yang nyari". Aku jadi waspada, tetapi itu enggak terjadi, malah sesudah sekitar 5 menit isteriku ngoral kontolku, langsung dia buka semua pakaiannya, kaosku juga dibukain dan dia jongkok diatas kontolku, nafsu sekali dia, dia pegang dan masukin ke vaginanya, dia main atas menghadapku sekitar 7 menit, ganti posisi membelakangiku tanpa mencabut kontolku persis seperti Bu Yanti tadi siang, dia menurun-naikkan pantatnya kencang sekali, penuh gairah yang enggak biasa-biasanya. Karena rahasia keluarga, aku enggak ceritain detilnya, yang jelas sesudah sekitar 20 menit aku masih bisa keluarin pejuh meski cuma beberapa tetes. Sesudah selesai, isteriku dengan lembut sekali membersihkan kontolku, dia sendiri kemudian ke kamar mandi, terus tiduran diatas dadaku, dia elus-elus dadaku, dikecupnya bibirku. Aku sangat heran dengan perlakuannya yang sudah lama sekali enggak dia berikan padaku. Akhirnya dia bilang"Mas, aku mau cerita dan minta sesuatu ke Mas. Tapi sangat rahasia, Mas". "Ada apa, Niek? Kalo bisa, ya kenapa enggak?". Dengan suara lembut akhirnya isteriku buka rahasia, kalo dia meminta aku memberikan kehangatan buat Ibu Diah. Bu Diah, teman isteriku, umurnya 42 th, punya anak 1 dan suaminya lagi tugas belajar diluar negeri sudah 1 th tinggal 1 th lagi. Dulu Diah diajak suaminya ke LN enggak mau, dia memilih ambil MM bidang IT Information Technology di satu universitas di Jakarta, dengan izin cuti panjang dari perusahaannya di Solo. Selama di Jakarta, dia banyak tinggal di rumah kami, meski sering bolak balik Jakarta-Solo menengok anaknya yang diasuh orang tua Bu Diah. Aku tahu dia rajin sekali belajar dan cari data dari banyak instansi, juga mengakses internet untuk mendapatkan data maupun pengetahuan IT yang modern dari universitas di Jepang, Amrik juga Inggris. Dia juga sangat rajin senam, fitness maupun BL, beberapa kali aku temanin dia jogging di Senayan. Dia selalu anggun dengan BLazer dan mobil kecil yang dibawanya dari Solo, meskipun dirumah selalu santai dengan pakaian longgar. Memang bodynya aduhai sekali, ditambah kulitnya yang mulus kencang. Payudaranya kelihatan kencang, pinggulnya bagus dan pantat bulat padat. Tapi aku enggak pernah mikirin Bu Diah yang aneh-aneh. Waktu aku kelihatan bengong mendengarkan permintaan isteriku, isteriku bilang kalo Bu Diah sendiri yang memintanya, sudah beberapa kali dengan pertimbangan2 mendalam. Bu Diah selama ini mencoba menahan hasrat sexualnya melalui kegiatan-kegiatan belajar, senam, fitness, BL, tapi keinginan bersanggama enggak bisa dihilangkan. Bu Diah onani, tapi enggak puas juga. Waktu suaminya belum ke LN mereka paling sedikit sehari sekali ML. Bu Diah juga punya teman deket selama belajar di Jakarta, dia pikir apa mau ngajak mereka ML. Tapi akhirnya Bu Diah memilih aku, karena dianggap bisa menjaga rahasia, demikian juga isteriku, tanpa Bu Diah dan suami serta keluarganya kehilangan nama baik di masyarakat. Isteriku sendiri bilang kalo tidak keberatan. "Itulah Mas, ceritanya. Kalo Mas mau, malam ini aku atur acara sama Ibu Diah. Tapi terus terang tadi aku kerjain Mas, soalnya aku mau duluan sebelum Bu Diah kerjain punya Mas ini", kata isteriku sambil tersenyum nakal sambil memegang kontolku. Aku masih diam saja, enggak percaya sama permintaan yang enggak masuk akal ini, tidur sama Ibu Diah yang sama sekali nonsense menurutku. Petang Hari Dengan Ibu Diah Kami makan bertiga, aku duduk diujung meja dengan isteri disebelah kananku dan Ibu Diah disebelah kiriku. Pemandangan biasa sehari-hari. Tapi kali ini, bukan lagi biasa. Aku makan cukup banyak. Sesudah makan, Ibu Diah mau kupasin mangga, tapi isteriku bilang"Nggak usah Bu, biar aku aja. Ibu temanin Mas aja". Kami di meja makan sekitar 30 menit. Kecuali cerita bohong kalo aku cape sekali kena macet dijalan dan banyak kerjaan harus ke Cikarang ngecek inventory disana, aku banyak diam, tapi pikiranku mulai ngebayangin Ibu Diah yang memang cantik, anggun, berwibawa dan sexy, aku bayangin gerakan2nya kalo fitness, kalo senam ringan waktu pantatnya nungging, waktu jogging buah dadanya goyang-goyang. Ibu Diah suka dansa, dia juga bisa tari Jawa. Enggak terasa lutut kaki kiriku menempel ke kaki kanan Bu Diah dibawah meja dan ini mulai menimbulkan sensasi sexual yang menggairahkan. Sesudah selesai makan, isteriku bilang"Ibu keatas dulu ya, siapin VCD, kita karaoke bareng-bareng. Aku mau benahin ini dulu", kata isteriku yang cepat membersihkan meja dll karena pembantu kami cuman kerja siang hari aja, jadi kami cuma bertiga kalo malam hari. Isteriku memang baik sekali, dia juga siapin vitamin h. n dan i. nggak boleh sebut merek kan? supaya aku perkasa, dia tersenyum waktu nyuruh aku minum, mungkin dalam hati dia bilang"Nih biar kuat, tadi kan cuma ngecret aja". Kami bertiga berkaraoke ria di kamar keluarga diatas. Suasana santai yang diciptakan isteriku, lagu-lagu yang kami nyanyikan bersama, benar-benar memberikan kelegaan, keriangan dan kedekatan hatiku dengan Bu Diah. Rasa cape-cape hilang semuanya. Aku duduk ditengah diapit Nuniek dan Ibu Diah di sofa besar yang empuk, kadang-kadang berdiri waktu nyanyi, sekali-sekali makan cake dan minum coca cola yang disediakan isteriku. Ada sekitar 1 jam acara karaokean ini, terus isteriku ngusulin kita melantai aja, dia pilih lagu-lagu berirama walts seperti Tenneese Waltz, The Last Waltz dan sejenisnya. Isteriku mula-mula ajak aku dansa, dia seakan demonstasikan didepan Ibu Diah gimana pasangan suami-isteri dansa sambil berpelukan erat, pipi menempel, tangan meraba pantat dansa yang pelan merangsang. Sesudah 3 lagu, kemudian dia suruh aku gantian sama Ibu Diah sambil berbisik"Sekarang Mas sama Bu Diah ya. Aku ikhlas sekali, Mas". Aku enggak perlu lagi menjawabnya, karena aku memang sudah ingin mendekap Ibu Diah. Aku dekatin Diah, aku ajak dia dengan senyum yang Bu Diah balas dengan senyum manis sekali, aku rangkul kemudian langkah kakiku dan Bu Diah mengikuti waltz demi waltz yang enggak terputus, karena udah disetel sama isteriku. Awalnya aku belum rapat memeluk Bu Diah, mungkin aku ragu dan dia juga malu-malu, tapi aku mulai merasakan kehangatan tubuh indah ini, body tinggi dengan porsi atletis, lekuk-liku yang artistik sekali, Hemm, Bu Diah memakai parfum yang merangsang seperti yang dipakai Bu Yanti tadi. Aku yang Cuma pakai celanda pendek dan kaos, juga Bu Diah dengan short ketat dan kaos pendek tanpa beha berpelukan erat dan semakin erat, kepalanya bersandar di bahuku, payudaranya menempel ketat di dadaku, pantatnya yang besar keras aku rapatkan sambil terus aku elus-elus, barangnya yang cembung menempel dikontolku yang keduanya hanya dibatasi celana. detak jantungku bertambah kuat, nafas menderu panas. Aku lihat isteriku udah enggak ada lagi, dia sangat baik memberikan kesempatan kami mereguk kehangatan. Sambil kaki masih mengayun enggak karuan lagi mengikuti irama lagu, aku copot kaosku dan aku juga mencopot kaos ketat Bu Diah. Bukan main Semua cewek hari ini kalah sama Bu Diah, susu Bu Henny kalah besar, payudara Bu Yanti kalah kenyal, juga isteriku tentu saja. Aku masih meneruskan ayunan kaki, tapi bibir ini mulai mencium buah dada Bu Diah hingga dia mengerang, aku kulum pentilnya yang masih kecil mungkin dulu dia enggak nyusuin anaknya warnanya kemerahan. Aku enggak tahu lagi apa musik masih mengalun apa enggak, tangan ini mulai meremas buah dada yang indah sekali itu mengelus perutnya yang kecil meraba dan menekan pantatnya yang besar keras aku tempelkan kontolku kencang sekali keshort ketatnya yang membentuk cembung karena vaginanya Di atas ada kamar yang cukup besar, aku ayunkan Bu Diah dengan langkah pelan kedalam sambil berpelukan erat, aku hidupkan AC dan aku melantai atau lebih tepat mengadu badan didepan kaca besar. Aku nikmati tubuh indah melalui kaca, aku rasakan kehangatan nafas Bu Diah, aku hirup wangi tubuhnya wangi wanita yang minta dipuaskan syahwatnya. Bu Diah kelihatan malu waktu melihat dirinya di kaca, dia alihkan pandangan ketempat lain. Aku sengaja lama-lamain kemesraan ini, sekaligus memulihkan kondisiku alias mengembalikan keperkasaan kontolku setelah minum vitamin dan obat kuat dari isteriku tadi. Ibu Diah pasrah tapi enggak mau pro-aktif, mungkin masih malu, dia biarkan aku berbuat apa saja menggerayangi lekuk-liku tubuhnya dan kemudian melucuti short dan sekaligus CD nya kaki yang indah, paha yang berisi. Aku renggangkan pelukan dan pandang tubuh indah Bu Diah, dia malu. "Mas, jangan dilihat gitu ach", sambil dia merebahkan badannya ke aku. Aku peluk dia, aku cium dan aku balikkan kearah kaca. "Mas, malu ah Mas", kata Bu Diah waktu melihat tubuhnya telanjang bulat di kaca. Tapi aku perkuat rangkulanku sambil meremas buah dadanya, aku cium lehernya dan tanganku yang lain meraba-raba pusat kewanitaannya yang berambut tipis tanganku kuat memegang pahanya aku buka selangkangannya, aku telusuri vaginanya yang kenyal aku elus belahannya. "Mas. udah Mas.", kata Bu Diah dan memang aku merasakan cairan hangat keluar dari vaginanya. "Aku keluar Mas". Dia mulai gemetar, lalu aku angkat dia ke ranjang besar. aku rebahkan dan lagi aku raba-raba vaginanya. aku elus itilnya. aku lihat merah sekali. Bu Diah cepat-cepat menutupinya, tapi aku angkat lagi tangannya karena aku mau menikmati pemandangan 'apem Solo belah tengah' yang gurih ini. Aku sengaja enggak mau ngoral dia, aku sentuhkan jariku pelan-pelan ke itilnya. Bibir kemaluan Bu Diah semakin basah. Aku enggak tahan lagi, aku lepas celana pendek dan CDku aku naik ke atas dan aku arahkan kontolku yang ngaceng keras itu kelubang kemaluan Bu Diah aku tekan sekali dua kali belum masuk, akhirnya tangan Diah membantu mengarahkan ke lubang kemaluannya yang sempit sekali, dan akhirnya BLees kepala kontolku menembus kemaluan Bu Diah yang rapet, sesak rasanya. Aku maklum vagina Bu Diah udah setahun enggak kemasukan kontol jadi kaget tapi senang sekali apalagi tadi aku bilang kepala kontolku memang besar meski panjang kontolku biasa-biasa aja. Aku sadar siapa yang aku setubuhi, maka aku beraksi gentleman cara halus aku pakai aku tusuk pelan tapi mantap ada mungkin 5 menit ketika Bu Diah berbisik"Mas cape ya? Biar aku yang kerja". Bu Diah ambil alih kendali senggama, dia goyangkan pantatnya enggak terlalu cepat, tapi dia kerja dengan tenaga dalamnya otot-otot vaginanya mencengkeram erat kontolku memiji-mijit batang kemaluanku, aku betul-betul keenakan, jarang sekali perempuan bisa empot-empot ayam seperti Bu Diah. Isteriku pernah coba, tapi enggak lagi sesudah punya anak, beberapa cewek bisa empot-empot ayam, yang terlama dan terkuat aku ingat Mbak Rita cewek Kuningan yang aku pernah aku entotin tiga kali. Aku enggak perlu keluar banyak energi menyetubuhi Bu Diah, aku naik turunkan kontolku pelan-pelan dan dalam-dalam di lubang senggama Bu Diah, sementara empot-empot vaginanya terus mengurut-urut batang kontolku sedangkan mulutku menyedot buah dada putih besar bagai hidangan yang harus dinikmati, tangan Bu Diah memelukku erat, tangan kananku meremas bokong dia dan angan kiriku menahan berat badanku. shhssh, sshh. desis Bu Diah terus menerus ada sekitar 10 menit, lalu Bu Diah mengerang"Maas, aku keluar lagi Maas.". Aku cium keningnya, bukannya Bu Diah melemah tapi dia pindahkan kedua tanganku dikiri kanan mepet buah dadanya dan tangan dia dua-duanya memegang sandaran ranjang Bu Diah keluarkan tenaga dalam lebih hebat lagi pantat memutar teratur sekali lebih keras dan, empot-empot-empot-empot vagina Bu Diah lebih sering dan lebih kencang memijat-mijat kontolku. "Maas. aduuh.", Bu Diah orgasme lagi, tapi pantatnya terus berputar dan empot-empotnya enggak berhenti berhenti. Kontolku dengan kuat aku gosokkan kekiri-kanan bibir vaginanya, aku senggol-senggolkan ke itil Bu Dian sementara aku senang sekali pandangin wajah Bu Diah yang merem melek, mulut terbuka agak lebar aku jawab haus gairah Bu Dian dengan tusukan-tusukanku kejantananku, aku penuhin dahaga syahwati Bu Diah dengan sodokan-sodokan kemaluanku yang kuat, aku bikin Bu Diah menggelinjang mengerang penuh nikmat birahi. "Aah. aah. aahh.", erangan erotis Bu Diah yang semakin keras sampai akhirnya aku tumpahkan air maniku dalam-dalam ke vagina Bu Diah. "Mas. Maas. Maas.", jerit kecil Bu Diah sambil kakinya mancal-mancal dan dia tarik aku, dia gigit leherku. Airmaniku ternyata cepat direproduksi, cairan kelaki-lakianku banyak masuk ke vagina Bu Diah, pejuh kental hangatku memenuhi hasrat terpendam kewanitaan Bu Diah, dia puas Agak lama aku masih benamkan kontolku di vagina Bu Diah, aku enggak mau lepaskan keajaiban bersenggama dengan Bu Diah, begitu juga Diah masih menjepitkan vaginanya kekontolku dengan merapatkan pahanya. Kami berdua diam, tersenyum penuh makna, kemudian Diah meneteskan air mata. Aku hapus airmata itu dan aku berbaring disampingnya, aku belai dia. Lama juga Bu Diah diam menenangkan diri sebelum dia bangkit, mengecup bibirku dan bilang"Mas tiduran aja, ya". Dia masuk ke kamar mandi yang juga ada di lantai atas, dia bersihkan diri sekitar 5 menit dan ke ranjang lagi, membersihkan kontolku dengan handuk kecil yang sudah dibasahin, mesra sekali dia perlakuan atau pelayanan dia, sesudah selesai, dia merangkul aku, aku sun keningnya, kami berbaring berpelukan. "Mas, Mas Hikam betul jaga rahasia ya. Aku cuman percaya sama Mas Hikam dan Mbak Nuniek". "OK, sayang. You can trust me", kataku sambil mempererat dekapanku. Kami berdua telanjang berpelukan, buah dadanya menempel dadaku, kaki kiriku ditindih kaki kanannya, kaki kananku menindih kaki kirinya. pikiranku melayang-layang penuh kepuasan, janganlah kenikmatan ini berlalu "Ibu Diah, wanita sempurna luar dalam, cantik, pinter, gesit, pakar di ranjang", akhirnya aku tertidur. Kеlіhаtаnnуареmudа іtu belum рuаѕ lalu mereka gаntі posisi. Tаntе Suѕі berbaring dі rаnjаng, kakinya dі bukа lebar lututnуа dilipat, dengan penuh nafsu реmudа іtu menjilati lіаng kеwаnіtааn Tаntе Susi yang ѕudаh bаѕаh реnuh dеngаn cairan maninya. Ibu расаrku іtu mengerang-erang mаnjа.

Dalam Dunia Kita - kali ini akan Memberikan Cerita Sex Tentang Cerita Dewasa Ibu Dan Anak Di Embat Juga,langsung saja kita simak - Aku adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang beverage. Posisiku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai General Manager sehingga aku mendapatkan fasilitas perumahan dan sebuah mobil sedan. Aku masih lajang sehingga sehabis pulang kerja hobiku jalan-jalan cari pengalaman dan Dewasa Ibu Dan Anak Di Embat JugaCerita ini berawal saat aku pulang kerja sekitar jam 11 malam, mobilku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya sedang menyeberang jalan. Untung saja aku cepat menginjak rem sehingga anak itu lukanya tidak parah hanya sedikit saja dibagian pahanya. Ketika aku tawarkan untuk ke rumah sakit, Ibu itu menolak dan katanya lukanya tidak parah.“Ya udah bu, sekarang aku antar Ibu pulang, dimana rumah Ibu?”“Nggak usah den, si Mbok nggak usah diantar”.“Kenapa Mbok, inikan sudah malam, nggak apa-apa Mbok aku antar ya?”Si mbok ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan ketika dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar mencul anak kecil sambil membawa bekicot.“Ini Mbok bekicotnya, biar luka Mbak Tika cepat sembuh”.Ibu itu menerima bekicot dari gadis itu, memecahnya dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya Tika. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, simbok itu mengandeng Tika dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, aku hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.“Simbok mau pulang.., aku antar ya Mbok, kasihan Tika jalannya pincang”.“Ngaak usah den, simbok..”.“Kenapa Mbok, nggak sungkan-sungkan, ini kan sudah malam, kasihan Tika Mbok..”.“Simbok ini nggak punya rumah den, sombok cuma gelandangan”.Aku sempat benggong mendengar jawaban simbok ini, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya ke rumahku walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang aku kasihan kepada mereka.“Ya sudah Mbok, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”“Tapi ndoroo..”.“Sudahlah Mbok, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak Tika”.Dari informasi yang aku dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulangp, simbok ini ternyata ditinggak suaminya saat mengandung adiknya Tika, yang akhirnya aku ketahui namanya Intan. Simbok ini yang ternyata namanya Inem, usianya sekitar 42 tahun, dan anaknya si Tika umurnya 14 tahun sedangkan Intan baru 11 tahun. Tika sempat lulus SD, sedangkan Intan hanya sempat menikmati bangku SD kelas sampai dirumah, Mbok Inem dan kedua anaknya langsung aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata simbok, Tika dan Intan tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai ketigany sudah tidak layak untuk dipakai lagi. Simbok memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan Tika dan Intan sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, aku memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang nggak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.“Tika dan juga kamu Intan makan yang banyak ya.. biar cepet gede..”.“Inggih Ndoro.., boleh nggak kalau Intan habiskan semuanya, karena Intan sudah 2 hari nggak makan”.“Boleh nduuk.., Intan dan Tika boleh makan sepuasnya disini”.*****Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, aku menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Ketika aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat aku melihat daster Mbok Inem yang tersingkap sampai ke pinggang. Ternyata dibalik daster itu, Mbok inemku ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbok inemku ini. Setelah puas mengelus pahanya, aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan aku sudah bilang kalau CD Mbok ku ini sobek dibagian depan.., jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin aku mau muntah adalah bau CDnya. Ya.. mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit aku jilati clitnya dan ternyata Mbok inemku ini tidak ada reaksi.. ya mungkin terlalu capek shingga tidurnya pulas banget, aku mulai keluarkan kontolku dan mulai aku gesek-gesekkan di clitnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. aku hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya. Ternyata Mbok inemku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbok Inem akan asyik-asyiknya aku mengocok kontolku, si Tika bangun dan melihat ke arahku. Tika sempat mau teriak dan untung saja aku cepat menutup mulutnya dan memimta Tika untuk diam. Setelah Tika diam, berhubung aku sudah tanggung, terus saja aku kocok kontolku. Tika yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, aku pandangi si Tika, gadis kecil yang benar-benar polos, dan aku lihat sesekali Tika melihat mataku terus berpindah ke paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, aku tidak tahan lagi, dan akhirnya “.. croot.. crrott.. croot..” ada 6 kali aku menembakkan pejuhku ke arah clit Mbok inemku aku keluarkan pejuhku, si Tika menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata.., tikaku ini tidak memakai CD. Saat aku sedang melihat memeknya Tika, dia bilang..“Ndoro.. kenapa pipis di memeknya simbok”. aku sendiri sempat kaget mendengarnya.“Nduuk.. itu biar ibumu tidur nyenyak..”.“Ndoroo.. Tika kedingingan.., Tika mau pipis.. tapi Tika takut ke kamar mandi..”.“Ya.. sudah Nduk.. ayo aku antar ke kamar mandi”.Tika kemudian aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Tika aku suruh jongkok didepanku. Tika kemudian mengangkat roknya dan.. suur.. banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Tika aku gendong dan aku dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu aku peluk dan aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang.“Ndoro.. Tika belum cebok.. nanti memeknya Tika bau lho.. Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. biar nanti Ndoro yang bersihin memeknya Tika.. Tika bobok disini ya.. sama ndoromu ini..”.Kemudian Tika aku angkat dan mulai aku baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya..“Ndoro.. kenapa mengusap-usap kaki Tika yang lecet..”.“Oh iya Nduk.. Ndoro lupa..”.Tahu sendirilah, aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Tika, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh gimana udah belum ngebayanginya.. udah belum..! udah yaa.. aku terusin aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak Dewasa Ibu Dan Anak Di Embat Juga Tangankupun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali aku pijit, pelintir dan aku tarik-tarik clitorisnya. Ake sendiri heran clitnya tikaku ini ukurannya nggak kalah sama ibunya.“Aduuh.. Ndoro.. memeknya Tika diapain.. Ndoro..”.“Tenang Nduk.. nggak apa-apa.. Ndoro mau nyembuhin luka kamu kok.. Tika diam saja yaa..”.“Inggiih.. Ndoro..”.Setelah Tika tenang, akupun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Tika.“Ndoro.. jangaan.. Tika malu ndoroo.. memek Tika kan bau..”.Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai aku kocok-kocok dengan pelan. Tikapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pun mulai menyedot memeknya Tika dengan kuat dan aku lihat Tika menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.“Ndoroo.. geli Ndoro.. memeknya Tika diapain sih ndoroo..”.Akupun tidak peduli dengan keadaan Tika yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..“Ndoroo.. sudah Ndoro.. Tika mau pii.. piis dulu Ndoro..”.Dan tidak lama kemudian “Ssuur.. suur.. suur..”Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini kujilati dan kuhisap sampai bersih, akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul tikaku ini.“Ndoro.. maafin Tika ya.. Tika tadi pipis di mulutnya Ndoro.. pipis Tika bau ya Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. tapi Tika harus dihukum.. karena udah pipis dimulut Ndoro..”“Tika mau dihukum apa saja Ndoro.. asalkan Ndoro nggak marahin Tika..”.“Hukumannya, Tika gantian minum pipisnya Ndoro.. mau nggak..”.“Iya Ndoro..”.Akhirnya aku keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah aku keluarkan dari CDku, Tika yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Tika agak memerah. Setelah aku lepaskan kedua tangannya, aku sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan aku suruh Tika untuk memegangnya.“Nduk.. ayo dipegang dan dielus-elus..!.“Inggih Ndoro.. tapi Tika malu Ndoro.. Tika takut Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. ini nggak nggigit kok.. ini namanya kontol Nduk..”.Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.“Nduk.. kontolnya ndoromu ini diemut ya..”.“Tapi Ndoro.. Tika takut Ndoro.. Tika jijik Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. diemut saja seperti saat Tika ngemut es krim.. ayo nanti Tika Ndoro kasih es krim.. mau ya..”.“Benar Ndoro.. nanti Tika dikasih es krim..”.”Iya Nduk..”.Tika pun jongkok diantara pahaku dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.“Nah gitu nduuk.. diisep ya.. yaa.. ya gituu.. nduuk..”.Sambil Tika mengoral kontolku, kaos lusuhnya Tika pun aku angkat dan aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang aku remas dengan keras.“Aku gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”.Sekitar 12 menit kemudian, aku rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Aku tarik kepala Tika dan aku kocok kontolku dimulut mungilnya.. dan.. aku tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya “.. croot.. croot.. croot.. cruut..!”Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh Tika dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.“Ndoroo.. pipisnya banyak banget.. Tika sampai mau muntah..”.“He.. eh.. nduuk.. tapi enak kan.. pipisnya Ndoro..”.“Inggih Ndoro.. pipis Ndoro kental banget.. Tika sampai nggak bisa telan.. agak amis Ndoro..”.Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari aku fitnes. Menuku setiap hari susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Amerika. Jadi ya wajar kalau spermaku kental dan agak aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia aku kasih es krim rasa vanilla. Setelah habis Tika memakan es krimnya, dia aku telentangkan lagi diranjangku. Terus aku kangkangkan lagi pahanya dan aku mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.“Ndoro.. mau ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”.“Nggak apa-apa Nduk.. pipis lagi aja Nduk.. Tika mau lagi khan es krim..”“Mau Ndoro..”.Setelah aku siap, pahanya aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan aku mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, tikaku meringgis.“Ndoro.. memek Tika diapain.. kok sakit..”Aku sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, aku tekan dengan keras. Aku rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang aku yakin itu adalah selaput daranya.“Ndoorroo.. sakiit..” Langsung aku peluk Tika, kuciumi wajah dan bibir mungilnya.“Nggak apa-apa Nduk.. nanti enak kok.. Tika tenang saja ya..”.Setelah kudiamkan beberapa saat, aku mulai lagi memompa memeknya dan aku lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli Ndoro.. ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Tika.“Auuhh.. oohh.., Ndoro.., periih…, aahh.. gelii Ndoro.. aahh..,”.SAmbil aku terus meusuk-nusuk memeknya, aku selalu perhatikan wajah imutnya Tika. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnyapun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau aku lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Tika pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.“Auuhh.. oohh.., ndoroo.., aahh.. ooh.. aahh, ndoroo..”.Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda tikaku sebentar lagi orgasme. Kepala Tika pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis. Aku yakin para pembaca setuju dengan pendapatku, tapi tangannya pembaca kok megang-megang “itu” nya sendiri, hayo udah terangsang ya. Aku tahu kok, nggak usah malu-malu, terusin aja sambil membaca ceritaku ini.“Oohh.. ahh.. auuhh.. geli ndoroo.. ahh..”“Ndoroo.. Tika mau pipiiss.. ndoroo..”“Seerr.. suurr.. suurr.., kontolku seperti disiram air hangat..”.Aku peluk sebentar tikaku untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah agak reda, aku lumat-lumat bibir mungilnya.“Maapin Tika ya Ndoro.. Tika pipis dikasurnya Ndoro..”.“Tika malu Ndoro.. udah gede masih ngompol di kasur..”.“Nggak apa-apa Nduk.. lugu sekali gadisku ini.. Ndoro juga mau pipis di kasur kok..”.Aku sendiri sudah nggak tahan. Kakinya aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan aku mulai mempercepat sodokan kontolku.“Ndooro.. Tika capek.. Tika mau bobok.. ndooroo..”.“Iya nduuk.. Tika bobok saja yaa..”.“Memeek Tika periih.. ndooroo..”.Kutekan keras-keras kontolku ke liang kenikmatannya dan kutarik pantatnya dan “croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”. Aku muntahkan pejuhku kedalam cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.“Ndoro.., kenapa Ndoro pipis diperutnya Tika.., perut Tika jadi hangat Ndoro..”.“Iya nduuk.., biar kamu nggak kedinginan.., ayo sekarang Tika bobok ya.., sini Ndoro kelonin..”.“Inggih Ndoro.., sekarang Tika capek.., Tika pengen bobok..”.Aku perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum aku perawanin. Aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Tika, si gadis kecilku. Aku dan tikapun akhirnya tertidur dengan pulas. Nikmaat.

ceritadewasa orang gila. Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Rosa dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Rosa yang sensual di lumatnya bibir Rosa, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Rosa Kak Zizah mengemaskan pinggan mangkuk dan membawa ke sudah nyenyak Angkat aku,iaitu Mama Zu pulak sedang duduk berlunjur di depan pintu rumah sambil menarik nafas lega dan melihat ke arah pulak sedang menjuntaikan kaki aku dari lantai jeti di depan pintu laut Zu diam sebentar melayan fikirannya sambil memandang ke ombak yang menghiasi dada laut.“Mari duduk kat Mama Zu ni,Man…!!!”ajak Mama Zu yang menyandarkan tubuhnya ke dinding rumah sambil menjulurkan kakinya di atas jeti depan orang yang lalu di kawasan itu sebab rumah itu adalah rumah penghujung.“Baik,Mama…!!!”sahut aku dan terus bangun dan duduk sebelah Mama semakin Zizah tidak timbul-timbul selepas makan malam dia keletihan Zu dan aku,duduk sebelah-menyebelah memandang ke laut dan mendengar deburan ombak.“Apa yang kau fikirkan tu,Man…???”tanya Mama Zu sambil tersenyum pada teus memandang ke depan dan ekor mata aku melirik melihat Mama Zu tersenyum manis.“Takde apa-apa,Mama Zu…!!!Man hanya melihat laut dan rezeki yang ada di dalamnya…!!!”jawab aku pada Mama Zu dengan bersahaja.“Ini kehidupan Mama Zu,Man…!!!Adawaktunya takut,khuatir suami pergi ke laut menangkap ikan…!!!Adawaktunya bongeng,bosan dan sendirian sebab suami jugak pergi ke laut menangkap ikan…Tapi sudah lama-lama,tak kisah…!!!Bosan tu yang buat Mama resah,Man…!!!”kata Mama Zu sambil mengosok kakinya yang putih melepak dengan betisnya bunting kaki dan tangannya kecil dan aku terbau aroma tubuh Mama Zu yang sangat Zu pun terus meletakkan telapak tangannya ke peha aku yang Zu melihat lekuk dan bentuk batang kote aku dari luar seluar Mama Zu mengusap peha aku yang menyetir sensasi terus ke batang kote pun terus menutup mata aku sambil menyandarkan kepala aku ke terus membiarkan tangan Mama Zu meraba-raba peha aku dan kemudian menyentuh batang kote aku dari luar seluar itu telah membuatkan dada aku Mama Zu sudah memegang batang kote aku dengan kedua-dua belah tangannya dari luar seluar Zu pun terus membelai dan mengocok perlahan dan aku pun mula pulak terus melondehkan kemban kain batik Mama pun terus membukak mata aku dan melihat sepasang kedua-dua tetek Mama Zu yang segar dengan puting berwarna hitam kecil,lalu aku pun terus Zu terus menarik nafas dan menutup matanya.“Uuuuu,Man…Apa ni,Man…???Panjang dan besarnya batang kote Man ni,Sayang…!!!Mama nak tengoknya sebelum ni la,Sayang…!!!”kata Mama Zu pada aku,lalu Mama Zu pun terus mengeluarkan batang kote aku dari celah seluar dalam aku.“Wahhh…!!!Besarnya la,Sayang…!!!”kata Mama Zu pada aku.“Kedua-dua tetek Mama Zu jugak besar dan cantik,masih keras dan tegang lagi…!!!”kata aku sambil meramas kedua-dua tetek Mama Zu pun terus pada angan tu,aku sudah menyelakkan kemban kain batik Mama Zu dan memegang lubang cipap tembam Mama Zu pun terus menguakkan bibir lubang cipap Mama Zu tu dengan jari-jemari aku dan lubang cipap Mama Zu tu sudah terasa basah,lalu aku pun terus menjolok jari aku ke dalam lubang cipap Mama Zu Zu tersenak dan mengalihkan bontot tonggeknya, kemudiannya Mama Zu pun terus memandang semula ke muka aku lalu mengucup bibir pun terus menyambut dan mengulum sambil bermain dengan lidah Mama Zu kemudiannya terus melepaskan pegangan di batang kote Zu pun kemudiannya terus membetulkan kemban kain batiknya,lalu bangun dan tangan aku terus ditariknya.“Jom masuk ke bilik tidur Mama,Sayang…!!!”Mama Zu mengajak pun terus bangun dan mengikut Mama Zu tanpa berkata Zu pun terus mengunci pintu bilik tidur Mama Zu,lampu bilik tidak terbukak dengan luas dan angin laut menyerbu deras mendatangkan pintu bilik sebuah almari jugak sebuah meja bercermin,meja solek Mama Zu la kerusi sedangkan tilam di atas lantai beralaskan cadar warna merah dan bantal tidak dihidupkan,hanya mengharapkan sinaran Zu kemudiannya terus melurutkan seluar aku dan terus menaikkan t-shirt aku dan terus membukakkannya melalui tangan aku mendepang ke Mama Zu pun terus membukakkan kemban kain batiknya dan terlihatlah oleh mata aku akan tubuh bogel Mama Zu yang dipanah cahaya tetek Mama Zu memang besar,perutnya yang sedikit buncit dan lubang cipapnya merimbun dengan bulu yang lebat yang putih dan tembam,kakinya yang berbunting pun kemudiannya terus merangkul Mama Zu dan melumati bibir wanita Zu pun terus memegang batang kote aku sambil mengocok dan membelainya kote aku sudah menegang,mengeras,kuat dan berdua pun kemudiannya terus saling berkucupan dan bertukar air liur dan saling jugak mengulum lidah antara satu sama jugak turut meramas-ramas kedua-dua tetek Mama ZU yang kini sudah aku pun terus membaringkan Mama Zu di atas tilam di bilik tidur Mama Zu Zu pun kemudiannya terus terlentang dan terus membukakkan kedua-dua belah pun terus menindih Mama Zu dan aku terus mengacah-acahkan batang kote aku ke lubang cipap Mama pun kemudiannya terus memulakan permainan lidah aku di tengkok dan cuping telinga Mama Zu sambil puting susu Mama Zu digentel dan kedua-dua tetek Mama Zu aku Zu terus mengerang dan menjerit merintih.“Mama sangat rindukan batang kote ni,Sayang…!!!Bapak angkat kau tu sudah tak boleh nak main seks dengan Mama lagi,Sayang…!!!Lama sebenarnya Mama sangat inginkan batang kote Sayang ni tapi…Issshh…!!!Tapi Man punya batang kote besar sungguh la,Sayang…!!!”kata Mama Zu sambil memegang keras dan meramas-ramas kepala batang kote pun kemudiannya mula menjilat kedua-dua tetek Mama ZU,menjilat di pangkal kedua-dua tetek dan bawah kedua-dua tetek Mama Zu Zu pun kemudiannya terus mengeliat dan pun dengan pantas terus melekapkan muka aku ke lubang cipap Mama situ aku mula menjilat biji kelentit,menjilat alur lubang cipap dan melidahkan lubang cipap Mama jugak aku bermukim di situ dengan lidah dan mulut dan memakan lubang cipap dengan Mama Zu semahu-mahunya.“Uuurrrggghhh…Aaarrrggghhh…Mama geliii…!!! Mama kegelian,Sayanggggg…!!!”jeritan Mama Zu membiarkan lubang cipapnya dijilat dan disedut oleh Zu turut jugak menghenjutkan bontot tonggeknya ketika menerima lidah aku di dalam lubang cipapnya.“Masukkan batang kote Man tu kat dalam lubang cipap Mama ni cepat,Sayanggg…!!!Mama dah tak tahan sangat rasanya sekarang ni,Sayanggg…!!! Mama Zu nak sangat,Sayanggg…!!!”desah Mama Zu pada desahan Mama Zu tu,aku pun terus menyediakan kedudukan untuk melakukan penetrasi batang kote aku ke dalam lubang cipap Mama aku pun terus memegang batang kote aku yang dah keras besar dan panjang itu,lalu aku pun terus merodok ke dalam lubang cipap Mama Zu buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya.Mama Zu pun terus mengangkat bontot tonggeknya menerima tujahan batang kote aku tu,lalu Mama Zu pun terus menjerit halus…“Aaaaarrrrrggggghhhhh…!!!Pelan-pelan sikit,Sayanggg…!!!Sakit la,Sayanggg…!!!Batang kote Bapak angkat kau tu pun tak besar dan panjang macam ni,Sayanggg…!!!Pelan-pelan sikit,Sayanggggg…!!!”ujar Mama Zu menahan sambil mengertap bibir kuyu dan nafasnya aku mencuba merapatkan batang kote aku dan menujah batang kote aku masuk ke dalam lubang cipap Mama ZU yang sudah berair tu…“Uuuuu…Sedapnya,Sayanggg…!!!Uuuuu…Gelinya, Sayanggggg…!!!”desah Mama Zu ketika menerima batang kote aku yang panjang walaupun Mama Zu telah menolak dada aku bila batang kote aku tu mahu aku rapatkan Zu pun terus membetulkan kedudukannya dengan membukakkan kedua-dua kakinya dengan luas dan mahukan batang kote aku habis ditelan oleh lubang cipapnya pun terus menghenjut dan batang kote aku merasakan lubang cipap Mama Zu mengizinkan batang kote aku dimakan habis sampai ke akhir liang lubang cipap Mama Zu tu.“Ooooo…Ooooo…Aaaaarrrrrggggghhhhh…!!! Uuuuurrrrrggggghhhhh…Mama dah sampai ke puncak sekarang ni,Sayanggggg…!!!”jeritan dan ngerang Mama Zu sambil ligat mengoyangkan pinggulnya melawan henjutan batang kote aku ke dinding lubang Zu merasakan dinding itu ditujah oleh kepala batang kote aku dengan ganas dan Zu merasakan kegatalan lubang cipapnya membuatkan dia mengemutkan batang kote Zu terus menjerit,mengekang dan menegang tubuhnya sambil menahan kenikmatan yang amat seks tersebut telah membuatkan Mama Zu sudah 3 kali mengalami klimaks seksnya kegelian permainan batang kote aku di dalam lubang cipapnya telah membuatkan dia hendak klimaks lagi.“Ooooohhhhh…Uuuuurrrrrggggghhhhh…!!!”jerit Mama Zu panjang dan Zu pun terus mengepitkan lubang cipapnya dan merintih-rintih serta meracau-racau kebahagiaan,sedangkan aku terus memacu dan mempompa batang kote aku tepat laju dan kuat ke dinding lubang cipap Mama ZU yang sudah kebasahan dan kebanjiran aku sendiri menjerit kuat dan berpeluh.“Man dah nak sampai ni,Mamaaaaa…!!!”desah aku sambil mengejangkan tubuh aku dan akhirnya aku pun terus memancutkan air mani aku ke dalam lubang cipap Mama Zu dengan banyaknya buat kali pertama pada hari tersebut kali pertama secara keseluruhannya.Kemudiannya aku pun terus membiarkan batang kote tegang dan keras aku berendam di dalam lubang cipap Mama Zu terus mengoyang-goyangkan bontot tonggek dan kakinya di langit menahan hentakan batang kote aku di dalam lubang terus menghenjutkan batang kote aku Zu terus menerima henjutan batang kote kami berdua kewalahan dan Mama Zu jugak dengan aku dan terus menarik nafas sambil mencium Mama Zu dan meramas kedua-dua teteknya dengan kuat dan keras.“Mama rasa puas sangatttt,Sayang…!!!Man memang sangat bagus buat Mama puasss,Sayang…!!!Sakit jugak lubang cipap Mama ni tadi tapi Mama rasa senang sangat seluruh batang kote Man tu boleh masuk ke dalam lubang cipap Mama ni tadi,Sayang…!!!”kata Mama Zu sambil mencubit hidung Zu menghela nafas dan ketawa seks yang cukup memberikan nikmat yang amat sangat telah membuatkan kami berdua bermandian peluh dan terasa pegal-pegal di seluruh Zu yang kewalahan dan keletihan kini sudah lelap dan hanya memerhatikan ombak dada Mama Zu………… CERITADEWASA IBU MUDA CANTIK KURSUS MOBIL, Adu Ayam S128, CERITA DEWASA IBU MUDA CANTIK KURSUS MOBIL. Aku angkat pelan rok gamis panjang Mita. Aku remas-remas bokong Mita yg gempal. Terdengar desahan Mita.. "Terus masss teruuuuussss cumbu aku semau," ciuman membuatku bergairah. Sekarang posisi Mita berada dalam pangkuanku. Aku
Sebelum melanjutkan CeritaDewasa saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu menyusui sebelum cerita ini bermula, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan itupun tiap sore beberapa minggu ini,kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibuRumah tangga/tante di salah satu Dewi, begitulah aku sering dengan tinggi 168cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku,Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi ternama di aja Cerita dewasa nya ya?Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SDdekat rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbakDewi sedang menyusui anaknya tersebut,pemandangan itulah yang membuat saya sangat betah untuk melihatnya. MbakDewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia malah tersenyum ada tanda-tanda sesuatu ini pikirkuDasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja.. heheMalah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang saja. Kadang hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai renda. Hot banget ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah menginjak kepala kabar mbak?? lagi asyik ngapain ne??tanyaku ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan sekalian nyari udara segar sore hari, lanjutnya..wah sehat banget keliatannya mbak anaknya,pasti makannya banyak ya?ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh,kenceng banget. timpalnyaOtakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya wah susu yang mana ne mbak?? tanyaku sambil tersenyum susu botol dan susu ini. sambil dia memegang payudaranya wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat. Hehehe sambil cengenges2an..wah susu yang mana ne dan,klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda yang ini ya??sambil senyum juga mbak Dewi iniWuiihberani juga ne mbakDewi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga emang bole ya mbak??Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu keIbunya.. bentar ya Dan, Didi minta tetek dia buka kancing baju 3biji dan ngeluarin kedua teteknya yang masih terbungkus BHwarna hitam berenda itu. Wah pucuk dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai BHnya berenda cuy. yes yes yesBegitu teteknya terbuka satu,langsung de si Didi menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan sayang, nanti tersedak lho sambil mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh yang dibawah sudah mulai berontak ne,gawat batinkuWaktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang satunya.uda abis mungkin yang kiri??Tetek yang uda selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat anehku kenapa Dan?? tanyanyaDengan terkaget aku menjawab anu.. emm.. eh ngga papa kok bohong kamu Dan,kamu pengen ya??Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab emangnya bole ya mbak?Nanti ada yang marah?ya asal ga rebutan sama Didi ya ga bener-bener beruntung ne hari ini. maksudnya Mbak? sok sok belagak bego ne memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ayo sini aja,masih ada satu pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya aja gua deketin mbakDewi, pertama-tama gue masih ragu, namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah malu Dan, sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya itu..Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. ukurannya itu lho, manteb gan!! Waduw kayak threesome aja,tapi yang satu masi kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue beranikan untuk mencium putting yang imut di sebelah sana aja yuk? dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke belakan. wah seru juga ne tempatnya..ayo mas dilanjut lagi. Ajaknya mbak dibuka aja de bajunya,biar lebih leluasa. pintakuAkirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap,memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku,menelusurlah tangan kirinya ke dia mengelus dari luar,kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam aku mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok dedekku.. mantap bener rasanya,namanya juga uda pengalam kali ya?Dan, mbak ga bisa bangun ne,jadi tolong bukain celana dalammu ya?Langsung kubuka celana dalamku sambil dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang banget Dan? punya suami mbak aja kalahDedek ku masih standar dengan ukuran 17cm,namun gendut dari pangkal ke si mbak? tanyaku..mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya,dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur,aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula,kemudian aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan kulitnya keluar,langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka perlahan aku menjilat bibir vaginanya,aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum dedekku yang semakin dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan semuanya, wah hebat ne,dedekku sampai bisa ditelan abis mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke missV nya dengan terus menjilat,aku ga mau merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh masuk lebih dalam mbak dewi yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang. Anaknya, Didi,gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali?? hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit menggigit dia uda sampai duluan ni? pikirku dalam hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya,begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang melihat aku bole masukin ne? tanyakuDia hanya mengangguk dan tersenyum lebarkan pahanya itu,dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi terlihat sedikit meringis. Pelan-pelan Danagak sesak ne rasanya..Danbesar sekali punyamu,tapi nikmat bangetDan!terus Dan.. sambil menggigit bibirnyaSetelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara 15 menit kami dalam posisi seperti ini,karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku,serr sensasinya ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan, aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang pelan, sedikit bertenaga dan kenceng.. sambil mulut ini beradu dan tangan kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya gawat ne? kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnyaDidipun tertidur kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian aku semakin kuat hampir menuju puncaknya,akupun merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir aku mau keluar ne..aku juga Dan, bareng ya, pintanyaAku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak tahan kk. aku keluarrrrrrr aku juga dekk.. kCrot.. Crot.. CrotCrottumpahlah semua maniku ke dalam vaginanya. ahhh.. nikmat banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya,anaknya juga masih mengenyot tetek yang satunya secara ya Dan. sensasi ini belum pernah aku sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi tubuh lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki disini nakal kamu ya Dan!!mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya. HeheheheAku cabut dedekku, Ploop..bunyinya. Setelah itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku berikan kecupan kecil di bibir lenguh mbak mengaitkanBhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap Dewi mempersilahkan aku untuk tetap mencium teteknyasampai menjelang senja akirnya kami keluar dari SDtersebut dengan Didi yang mulai terbangun. Kami pun berjanji akan mengulangnya sensasi yang luar biasa dari seorang wanita menyusui.
gOZv0.
  • vkvt6ooohf.pages.dev/84
  • vkvt6ooohf.pages.dev/60
  • vkvt6ooohf.pages.dev/394
  • vkvt6ooohf.pages.dev/95
  • vkvt6ooohf.pages.dev/335
  • vkvt6ooohf.pages.dev/107
  • vkvt6ooohf.pages.dev/102
  • vkvt6ooohf.pages.dev/221
  • vkvt6ooohf.pages.dev/33
  • cerita dewasa ibu angkat