Tahun60-an atau jauh sebelum itu sarana komunikasi masih sulit, arus informasi masih sangat lambat. Media komunikasi terbatas pada koran yang belum banyak, baik jenis maupun jumlahnya dan radio itupun hanya RRI. Buku juga masih mahal dan terbatas. Alhasil penyebaran informasi lebih banyak dari mulu
Pada posting sebelumnya kami pernah menerbitkan dongeng Cerita Jaka Tarub dan 7 bidadari. Pada posting kali ini kami menerbitkan ringkasan dari cerita rakyat tersebut. Legenda rakyat ini sangat populer di masyarakat sehingga sudah di terbitkan menjadi beberapa bentuk media seperti film, drama, theater dan lain lain. Adik-adik yang masih sekolah bisa memainkan cerita ini untuk pentas seni nanti yah. Selamat membaca. Ringkasan Cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari Beserta Pesan Moralnya Tidak menunggu lama yuk kita baca kisah ini secara lengkap Tujuh Bidadari Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda yang bernama Jaka Tarub. Jaka Tarub tinggal sendirian di sebuah rumah di pinggir hutan. Sehari-hari, ia menghabiskan waktunya dengan memancing. Hasil pancingannya itu dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan ibunya. “Ah, lebih baik aku memancing di sungai dalam hutan. Pasti ikan di sana lebih banyak, karena tak ada yang mau memancing di sana,” ucap Jaka Tarub. Jaka Tarub pun langsung menuju ke hutan. Benar raja, hutan sangat sepi. Hanya ada binarang di sana. Tanpa membuang waktu, Jaka Tarub langsung melempar kailnya. Tiba-tiba, Jaka Tarub dikejutkan dengan tujuh warna yang melengkung di langit. Warna-warna itu mendarat di ujung sungai tempatnya memancing. Karena penasaran, Jaka Tarub mengejar tujuh warna itu. “Warna apa itu? Sangat indah.” decak Jaka Tarub, merasa kagum. Olala, betapa terkejutnya Jaka Tarub. Di ujung tujuh warna itu, ada tujuh wanita cantik yang sedang bermain air di sungai. Aroma mereka sangat wangi. Ya! Mereka adalah tujuh bidadari dari kayangan. Jaka Tarub pun memperhatikan ketujuh bidadari itu dari semak-semak, agar mereka tak melihatnya. “Cantik sekali mereka. Andai aku bisa menikah dengan salah satu dari mereka,” gumam Jaka Tarub. Aha! Jaka Tarub mempunyai ide. Dengan perlahan, Jaka Tarub mendekat ke sungai. Ia mengambil salah satu selendang milik bidadari. Kemudian, ia menyimpan selendang itu di batik bajunya. Hari semakin sore. Tampaknya Para bidadari sudah lelah bermain air. “Sudah sore, saudariku. Kita harus kembali ke kayangan,” ucap bidadari tertua. Mereka pun bersiap untuk kembali terbang ke kayangan. Namun,salah satu bidadari tampak kebingungan. Ia mencari sesuatu. “Selendangku hilang, saudariku. Aku tak mungkin bisa kembali ke kayangan tanpa selendangku. Selendang itulah yang bisa membuat kita terbang,” ujar bidadari yang kehilangan selendangnya. Ia tampak panik. “Kita tak mungkin menunggu di sini. Pasti Ayahanda mencari kita,” sahut bidadari yang lain. Akhirnya, keenam bidadari meninggalkan bidadari yang selendangnya hilang seorang diri. Bidadari itu sekarang sendirian. Ia terlihat sangat sedih. Jaka Tarub pun mendekati bidadari itu. “Wahai, gadis. Siapakah namamu? Mengapa engkau bersedih?” tanya Jaka Tarub. “Namaku Nawang Wulan. Aku bersedih, karena tak bisa kembali ke rumahku di kayangan,” jawab Nawang Wulan. “Apakah kau seorang bidadari?” tanya Jaka Tarub lagi. Nawang Wulan mengangguk. Jaka Tarub pun mengajak Nawang Wulan ke rumahnya. Karena tak tahu lagi harus tinggal di mana, Nawang Wulan menerima ajakan Jaka Tarub. Jaka Tarub dan Nawang Wulan Menikah Jaka Tarub dan Nawang Wulan akhirnya menikah. Mereka hidup dengan bahagia. Jaka Tarub bekerja di sawah, sedangkan Nawang Wulan mengurus rumah. Bertahun-tahun hidup berkeluarga, ada satu hal yang membuat Jaka Tarub merasa heran. Padi di lumbung tak pernah habis. Padahal, setiap hari padi dimasak. Suatu pagi, ketika Jaka Tarub hendak pergi bekerja, ia bertanya kepada Nawang Wulan. “Istriku, aku heran. Mengapa padi di lurnbung kita selalu banyak? Padahal, setiap hari kita memasaknya,” tanya Jaka Tarub. Nawang Wulan tidak menjawab. Ia hanya tersenyum. Tentu saja Jaka Tarub menjadi semakin penasaran. Pada suatu pagi yang cerah, Nawang Wulan hendak pergi ke sungai. “Aku hendak mencuci baju. Jangan sekali kali membuka tudung masakanku,” pesan Nawang Wulan kepada Jaka Tarub. Tapi, Jaka Tarub justru menjadi penasaran. Begitu Nawang Wulan pergi ke sungai, diam-diam ia membuka tudung masakan istrinya, Jaka Tarub terkejut. Hanya ada segenggam padi di dalamnya. Pantas saja padi di lumbung tak kunjung habis. Jaka Tarub Melanggar Janji Tak selang berapa lama, Nawang Wulan kembali. Ia bergegas melihat nasi yang dimasaknya. Nawang Wulan tak kalah terkejut, karena segenggam padi yang dimasaknya masih berwujud sama. Ia pun menanyakan hal itu kepada Jaka Tarub. “Iya, aku melihatnya. Aku minta maaf, karena tidak mendengarkan perintahmu,” ucap Jaka Tarub. Nawang Wulan tak bisa berbuat apa-apa. Sekarang, ia harus bekerja lebih giat karena kekuatan bidadarinya telah lenyap. Berkat kekuatannya itulah, segenggam padi bisa menjadi nasi yang banyak dan padi di lumbung tak kunjung habis. Berbulan-bulan berlalu. Sekarang, padi di lumbung cepat sekali habis. Saat Nawang Wulan mengambil padi untuk dimasak, ia menyentuh sesuatu di dasar lumbung. Alangkah terkejutnya Nawang Wulan saat mendapati sesuatu yang ia ambil dari dasar lumbung adalah sebuah selendang. “Bukankah ini selendangku?” ucap Nawang Wulan sambil meraba selendang itu. Benar, itu adalah selendangnya. Bersamaan dengan itu, Jaka Tarub datang. Melihat Nawang Wulan telah menemukan selendangnya, Jaka Tarub meminta maaf kepada Nawang Wulan. Tapi, Nawang Wulan sudah tak percaya kepada Jaka Tarub. Nawang Wulan memakai selendangnya, lalu kembali ke kayangan. Sementara Jaka Tarub hanya bisa menyesal. Kini, Jaka Tarub kembali sendirian, Pesan moral dari Cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari adalah Jika kita menginginkan sesuatu, berusahalah untuk mendapatkannya dengan cara yang baik. Jangan dengan mencuri, ya. Jangan suka mengingkari janji, ya. Nanti teman-teman kita akan menjauhi kita. Cerita Rakyat Nusantara terkait lainnya Bagaimana? Apakah kalian suka dengan dongeng Jaka Tarub, jika suka baca posting lainnya yaitu
Anakkecil jaman sekarang jarang sekali mendengar kisah, atau dongeng yang turun temurun tentang air terjun yang identik sebagai lokasi mandi para bidadari dari kayangan, Dongeng tentang 7 bidadari menjadi sejarah terbentuknya pelangi, meskipun secara sains memang bukan tercipta dari selendang 7 bidadari.

Legenda Jaka Tarub - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Cerita Rakyat Jaka Tarub Beserta Ulasannya 2021 PosKata Sejarah Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari VERSI LENGKAP Karakter Bidadari-Bidadara Dalam 7 Wonders - Zetizen Cirebon Few Review 7 Wonders Summer Ballads Anglocita Perjalanan Suara Hati Tujuh Bidadari Universitas Multimedia Nusantara JAKA TARUB DAN 7 BIDADARI Tokoh Drama PDF Nama Nama 7 Bidadari Dari Kayangan SELENDANG HILANG !!! Nawang Wulan Tidak Bisa Kembali Ke Khayangan NYI RORO KIDUL - YouTube Tentang Asal-usul Dewi Nawang Wulan Istri Joko Tarub Netizen Word Bidadari dan Telaga Tumatenden Halaman 1 - ![LENGKAP] Kisah Jaka Tarub Dan Tujuh Bidadari - ASAL USUL & SEJARAH] LENGKAP] Kisah Jaka Tarub Dan Tujuh Bidadari - ASAL USUL & SEJARAH Sejarah Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari VERSI LENGKAP Cara Belajar Ilmu Gaib yang Baik dan Benar Turun Bantayan Cerita Kisah Cinta Jaka Tarub dan Dewi Nawang wulan Simbol Perkawinan Jaka Tarub dan Bidadari Nawangwulan - ANTVKLIK Begini Ekspresi Gading Martin Saat Curi Baju Gisella Anastasia - ShowBiz Kisah Tentang Surga dan Godaan 7 Bidadari dalam Teks Hindu - Kisah Cerita Dewi Nawang Wulan - Tayang Senin 4 Maret 2019, ini dia sipnosis sinetron Nyi Roro Kidul Info artis, musik dan Televisi Cerita Legenda Telaga Bidadari dan Ulasan Menariknya 2021 PosKata 7 Bidadari Langit NUR ADZ DZIKRA Kisah Jaka Tarub Dan Tujuh Bidadari - Histori keturunan bidadari dan dewa suryaden Berharap Bertemu Bidadari di Curug 7 Bidadari - Ardian Nugroho √ Cerita Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari Pernikahan Jaka Tarub dan Bidadari Nawang Wulan Ebook Anak Nyi Roro Kidul - Jaka Tarub dan Nawangwulan Legenda Masyarakat Jawa dan Eksistensi Kerajaan Mataram Islam - Belajar Sejarah Jaka Tarub dan Bidadari Nawang Wulan dari Line Webtoon 7 Wonders - Pena Pendidikan Pesona 8 Seleb pemain “Langit 7 Bidadari”, bak 20 Nama Anak Bidadari Surga Dan Artinya Cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari - Dunia Lukisan JAVADESINDO Art Gallery » LUKISAN LEGENDA " 7 BIDADARI DAN JAKA TARUB " DALAM NUANSA ALIRAN BERBEDA FENOMENA ALIH WAHANA KOMIK WEB 7 WONDERS KARYA METALU UPAYA MEMASYARAKATKAN SASTRA LISAN PADA GENERASI PENERUS BANGSA Uci Elly Jaka Tarub Dan 7 Bidadari The Movie by Ipung blank Misteri dan Mitos Air Terjun Sekar Langit, Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari » - Tempat Wisata Indonesia Pariwisata Indonesia Few Review 7 Wonders Summer Ballads Kelompok Siberat Mencinta Museum Kinara-Kinari - MITOLOGI PELANGI Oleh Dwi Klik Santosa PADA MUSIM MANGGASRI atau musim labuh ketiga, suatu ketika Kahyangan Suralaya kejatuhan mulad atau sinar menyilaukan dari angkasa yang berasal Sejarah Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari VERSI LENGKAP Mari Mengintip Tempat Mandi Bidadari Kayangan - YouTube Karakter Bidadari-Bidadara Dalam 7 Wonders - Zetizen Cirebon Cerita Rakyat PDF 72 Nama Bidadari Surga Firdaus dalam Islam - Abiabiz NASKAH DRAMA DAn jaka ngiyub Mari Nikmati Sejuknya Air Terjun Tujuh Bidadari Anglocita Perjalanan Suara Hati Tujuh Bidadari Universitas Multimedia Nusantara Detail Cerita Rakyat Jaka Tarub Dan 7 Bidadari Myanmar Art Dance Art Celestial Berharap Bertemu Bidadari di Curug 7 Bidadari - Ardian Nugroho Penampilan Menawan Sederet Artis Cantik Tanah Air di Teater Langit 7 Bidadari, Siapa Favoritmu? - Halaman all - Saya tahu siapa sebenarnya Nyi Roro Kidul' Cerpen Nawangwulan “Purik” Halaman 3 - Seven Wonders Jaka Tarub Sapa Wisatawan Eco Green Park MalangTIMES Ikut teater Langit 7 Bidadari, tampilan Ariel Tatum bak dewi kahy Jaka Tarub & 7 Bidadari versi Barat KASKUS Nama Nama 7 Bidadari Dari Kayangan Benarkah Dewi Nawang Wulan Berasal dari Khayangan? DOC Cerita Jaka Tarub Silvi Caem - Selendang Terbang Putri Bidadari Ebook Anak FENOMENA ALIH WAHANA KOMIK WEB 7 WONDERS KARYA METALU UPAYA MEMASYARAKATKAN SASTRA LISAN PADA GENERASI PENERUS BANGSA - PDF Download Gratis Kisah Joko Tarub dan 7 Bidadari - Jaka tarub Daftar Nama Dan Biodata Lengkap Pemain Nyi Roro Kidul MNCTV 2019 Tentang Sinopsis Cerita Rakyat Oheo dari Sulawesi Tenggara 2021 PosKata Cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari - Curug 7 Bidadari Sumowono Kabupaten Semarang - Harian Trending Topik Legenda Tujuh Bidadari di Sumber Air Panas Desa Pencong Kabupaten Gowa - Gosulsel Begawan Ciptaning Detail 12 Cerita Rakyat Singkat Jaka Tarub And 7 Bidadari Dalam Bahasa Inggris Cerita Rakyat Dongeng Cerita Kisah Cinta Jaka Tarub dan Bidadari Nawang Wulan - FTV Misteri Ilahi Episode Jaka Tarub Dan 7 Bidadari - YouTube TRANS7 - Nawangwulan seorang bidadari dari kayangan tak bisa kembali keasal nya karena selendangnya hilang. Nawangwulan berucap akan mengabdi siapapun yang menolongnya. Jaka Tarub yang sedang berburu dihutan menolongnya dan kemudian mereka Sejarah Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari VERSI LENGKAP Hidupkan Legenda Jaka Tarub Lewat Langit 7 Bidadari Ketika Sang Arjuna Tergoda 7 Bidadari - Akarasa Srambang Park Dan Legenda Jaka Tarub Cerita rakyat, Legenda, Air terjun √Tantangan Pekan 4 ODOP Batch 7 Jaka Tarub dan 7 Bidadari Milenial Pagelaran Langit 7 Bidadari Angkat Cerita Legenda Jaka Tarub Kisah Legenda Dewi Nawang Wulan dan Jaka Tarub dari Jawa Tengah – The Jombang Taste Kisah Legenda Jaka Tarub dan Bidadari di Srambang Park Ngawi Halaman all - Kahyangan & Bidadari- – Mazagus’s Weblog Kisah Lahilote dan Bidadari Kahyangan - Legenda Gorontalo - Sakolaku Ratu Laut Selatan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lintang Kartika dan Legenda 7 Bidadari di Antariksa - Semua Halaman - Bobo Karakter Bidadari-Bidadara Dalam 7 Wonders - Zetizen Cirebon Petualangan Joko Tarub hadir dalam pentas “Langit 7 Bidadari” - ANTARA News Jaka Tarub Dan 7 Bidadari Indosiar – Belajar Tayang Senin 4 Maret 2019, ini dia sipnosis sinetron Nyi Roro Kidul Info artis, musik dan Televisi Jaka Tarub & Nawang Wulan dan Kisah-Kisah Lainnya - Nuansa Cendekia Begini Ekspresi Gading Martin Saat Curi Baju Gisella Anastasia - ShowBiz Berharap Bertemu Bidadari di Curug 7 Bidadari - Ardian Nugroho Jaka tarub NASKAH DRAMA DAn jaka ngiyub Pleiades Mitologi dan Signifikansinya dalam Budaya Jawa Taman Kayangan Bidadari Pesona 8 Seleb pemain “Langit 7 Bidadari”, bak PUSAT BAHASA Curug 7 Bidadari Sumowono Kabupaten Semarang - Harian Trending Topik Mengenal Koleksi Benda Seni Kenegaraan Bag-1 Kartika Putri Menjadi Bidadari Hingga 23 Agustus Cantiknya Ketujuh Artis Indonesia di Langit 7 Bidadari

BidadariTurun Dari Kayangan फेसबुकमा छ । Join Facebook to connect with Bidadari Turun Dari Kayangan and others you may know
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Poniman, seorang kakek dari tiga orang cucu, memulai ceritanya di suatu senja di beranda rumahnya yang teduh dimana dirinya dikelilingi ketiga orang cucunya. "Dulu punya dulu sekali, ada sebuah negeri bernama Negeri Kayangan. Kenapa sampai disebut Negeri Kayangan, konon katanya, negeri itu kerap didatangi oleh bidadari-bidadari dari surga."Poniram, cucu laki-lakinya yang paling tua, menyela, "Pasti negeri itu sangat indah sekali.""Diam kau, Poniram," bentak sang Kakek. "Biarkan dulu Kakek bercerita sampai habis. Setelah itu, kau dan saudara-saudaramu yang lain bisa bertanya pada-atau-menanggapi cerita Kakek." "Betul itu, Kek," Painem, cucu perempuanya yang tertua, kakak dari Poniram, menimpali. "Poniram selalu begitu, Kek, suka menyela di antara pembicaraan orang lain. Hei kau, Poniram, kebiasaanmu itu sangat buruk dan menjengkelkan. Kau tahu tidak, itu sangat tidak sopan!" "Kalian berdua sama saja, sama-sama tidak tahu sopan santun, selalu menyela pembicaraan orang yang lebih tua dari Kalian," kata Poniman dengan kesal yang kedua matanya melotot seakan-akan ingin melompat keluar dari tempatnya. "Mau tidak Kakek lanjutkan ceritanya?""Mau..mau, Kek," sahut mereka serempak."Kalau begitu," ujar Poniman, "Kakek tidak mau mendengar ada yang bersuara sebelum Kakek ijinkan, paham Kalian?!" Poniram dan kedua saudaranya yang lain hanya menganggukkan kepala. Melihat hal itu, Poniman tersenyum bangga dan, dagunya sedikit dinaikkan ke atas, terlihat seperti orang yang baru saja menaklukkan segerombolan anak-anak anjing liar. "Oh ya, cerita Kakek tadi sampai dimana?" Poniman memegang dagunya yang sedikit memanjang dan hitam, tampak seperti seekor anjing hitam tua. "Kakek sudah ingat sekarang," serunya dengan mata berbinar. "Di kala senja, Kalian tidak akan sulit untuk menjumpai pelangi meluncur turun dari lengkung langit ke danau yang airnya biru, bening, untuk membersihkan tubuhnya yang kotor agar warna-warni tubuhnya semakin bersih dan terang. Saking beningnya air danau itu, dasarnya dapat Kalian lihat dari permukaannya yang tinggi. Seringkali juga bidadari-bidadari turun dari Surga, mandi dan mencuci selendangnya. Bahkan beberapa rakyat Negeri Kayangan itu sempat mendengarkan pembicaraan di antara para bidadari-bidadari itu, katanya, Negeri Kayangan lebih indah dan cantik daripada Surga," Poniman bercerita dengan penuh semangat membuat nafas tuanya terengah-engah. Ia mengambil nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan lagi, "Ketika malaikat-malaikat turun dari langit, dan telah melihat keindahan dan kecantikan alam Negeri Kayangan, juga rakyatnya yang ramah, para malaikat itu enggan untuk kembali naik ke langit. Ini juga, konon katanya, Negeri Kayangan lebih damai dan tenang daripada Surga." Poniman bertutur dengan lancarnya. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Lihat Cerpen Selengkapnya
MultiverseCerita Rakyat Lalan Belek - Diceritakan di sebuah hutan belantara terdapat sebuah mata air yang menjadi tempat mandi para bidadari dari kayangan. Ada tujuh bidadari, yang setiap malam bulan purnama tanggal empat belas, turun untuk mandi di sana. Ketujuh bidadari tersebut merupakan kakak-beradik yang diketahui bernama; Nawang Sasi Telaga Tumatenden-Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara Kisah tentang bidadari yang turun dari kayangan untuk mandi di bumi, tidak hanya ada di tanah Jawa saja, di Airmadidi, Minahasa Utara pun memiliki kisah serupa. Berdasarkan cerita rakyat Kelurahan Airmadidi Bawah, konon lokasi dimana tempat pemandian yang dinamakan Tumatenden ini merupakan lokasi tempat mandi sembilan bidadari yang turun dari kayangan. Menurut cerita, seorang bidadari tak bisa kembali ke kayangan sebab selendang terbangnya hilang dicuri oleh seorang pemuda desa, yang bernama Mamanua yang memergoki sembilan bidadari ini mandi dalam kolam mata air ini. Mamanua, adalah seorang pemuda yang sangat rajin dan ulet dalam mengolah ladangnya. Pada suatu hari ia dikejutkan oleh kedatangan sembilan Bidadari yang sedang mandi. Saat itu pula timbul niatnya untuk mencuri salah satu bayu sayap dari seorang bidadari yang ternyata adalah milik bungsu dari sembilan bidadari, Mamanua membujuk Lumalundung untuk kawin dengannya tapi ada perjanjian kalau tidak boleh satupun dari rambut Lumalundung yang jatuh. Dari hasil perkawinan mereka lahirlah anak yang diberi nama Walang Sendow. Selama menempuh bahtera rumah tangga, keluarga ini tidak mengalami kesulitan apapun, hingga suatu ketika tidak diduga rambut Lumalundung jatuh dan selendang terbangnya ditemukan kembali oleh Lumalungdung. Meski dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya ia meningalkan suami dan anaknya dan kembali ke kayangan. Konon Mamanua membuat sembilan pancuran di kolam dekat kebunnya agar Lumalundung tidak terus-menerus dirundung duka ingin bertemu dengan delapan saudaranya. Sembilan pancuran ini diberi nama Tumatenden Peristiwa hilangnya selendang satu bidadari ini ternyata merupakan akhir dari kebiasaan bidadari turun mandi ke Bumi. Mata air tempat mandi para bidadari ini, menurut warga sekitar, meski kemarau panjang, tetap akan mengeluarkan air. Dan dari air inilah pun diyakini warga sekitar, mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Tari Tumatenden Cerita rakyat Tumatenden inipun di apresiasikan dengan sebuah tarian yang dinamakan Tari Tumatenden, yang adalah sebuah nama tari yang diangkat dari cerita rakyat yang berhubungan dengan kisah Lumalundung dan Mamanua. Menurut fungsinya, jenis tari Tumatenden termasuk seni tari pertunjukan/seni hiburan sosial bisa juga dipakai pada upacara perkawinan adat Minahasa. Tari Tumatenden terdiri dari 9 putri dan 1 Airkolam itu sangat jernih, tenang, dan cemerlang bak loyang. Ketika Datuk Sakti sedang duduk beristirahat di bawah sebuah pohon besar, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sekumpulan wanita cantik yang terbang turun dari angkasa. Datuk Sakti terperanjat bukan alang kepalang. Datuk Sakti : "Amboi, elok sangat gadis-gadis itu.
Tajuk Bidadari Bidadari Surga Penulis Tere Liye Penerbit Republika Tahun terbit April 2017 Cetakan XXVI Jumlah muka surat 363 Selepas membaca novel Rindu, saya mula meminati penulisan Tere Liye. Mula mencari-cari senarai novel yang telah dihasilkan beliau. Sehingga tahap menghantar e-mail ke Gramedia syarikat kedai buku ternama di Indonesia bagi mendapatkan novel-novel Tere Liye! Kebetulan sekali, tak lama kemudian suami ada urusan di Makassar, Indonesia. Saya minta suami belikan 4 buah novel Tere Liye siap beri gambar novel-novel tersebut bagi memudahkan pencarian. Beberapa hari di sana, suami hantar gambar novel-novel yang dah dibeli untuk saya. Sembilan buah! Bukan empat. Alhamdulillah....teramatlah sukaaaaa! 😍 Bidadari Bidadari Surga...novel Tere Liye yang kedua saya baca. Ia sebenarnya novel ke-12 beliau. Lagi 11 tu saya belum ada dan belum pernah baca termasuk 'Hafalan Shalat Delisa'. Novel ini telah diterbitkan buat pertama kali pada tahun 2008. Sebuah novel kekeluargaan yang sarat dengan cinta tanpa syarat dan suka duka kehidupan. Novel yang penuh dengan motivasi dan semangat juang. Sesuai untuk semua golongan pembaca. SINOPSIS Mengisahkan kehidupan keluarga di Lembah Lahambay, Laisa seorang kakak sulung kepada tiga adik lelaki Dalimunte, Ikanuri & Wibisana dan seorang adik perempuan Yashinta. Biarpun sebenarnya adik-adik itu bukanlah saudara kandungnya, dengan cinta tanpa syarat Laisa menumpahkan seluruh kasih sayang dan pengorbanan buat adik-adiknya. Laisa seorang yang bersemangat tinggi dan sentiasa berusaha demi memastikan adik-adiknya mendapat pendidikan dan menjalani hidup yang jauh lebih baik. Sehingga satu detik, Laisa sanggup mempertaruhkan nyawanya di hadapan tiga ekor harimau Gunung Kendeng demi menyelamatkan Ikanuri dan Wibisana. Laisa tak pernah berkecil hati biarpun sebelumnya Ikanuri telah menghina rupa fizikalnya yang jauh berbeza dengan adik-adiknya Laisa berkulit hitam, bertubuh pendek. Baginya, dia harus sentiasa kuat jiwa dan sentiasa melindungi adik-adiknya. Dalam soal pendidikan, Laisa dan ibu mereka - Mamak Lainuri sangat tegas dan garang. Mamak Lainuri dan Laisa berusaha keras demi menampung persekolahan dan kehidupan mereka sekeluarga. Laisa juga seorang yang sentiasa menyokong dan percaya terhadap usaha baik adik-adiknya. Ini dapat dilihat ketika Dalimunte mengemukakan idea membina kincir air bagi mengairi ladang-ladang penduduk kampung tiada sistem pengairan ketika itu, penduduk kampung hanya bergantung kepada air hujan. Tiada penduduk kampung yang menerima dan yakin idea tersebut, tetapi Laisa menjadi orang pertama yang percaya dan seterusnya menyokong idea adiknya. Laisa seorang yang kuat pergantungan pada Allah. Ini dapat dilihat saat dia diuji dengan jodoh yang tak kunjung tiba. Kerana kasih, adik-adiknya turut menolak untuk berkahwin namun pada akhirnya semua berkahwin atas desakan Laisa, pada umur sedikit lewat. Pengakhiran novel ini sangat menyentuh rasa. Perkahwinan terakhir, pada detik-detik akhir hayat Laisa. Juga epilog yang disertakan oleh penulis, sangat membekas di hati. PETIKAN NOVEL "Ah, Allah sudah amat baik dengan memberikan kalian, adik-adik yang hebat. Keluarga kita. Perkebunan ini. Kakak sungguh sudah merasa cukup dengan semua ini...." Kak Laisa menghela nafas, terdiam lagi. "Apakah Kakak tetap menginginkan menikah? Tentu saja, Dali. Namun jika perjodohan itu harus datang, Kakak tidak ingin proses itu justru mengganggu kebahagiaan yang telah ada. Bukan karena sebutan istri kedua itu, Dali. Bukan pula karena cemas apa yang akan dipikirkan tetangga. Tetapi Kakak tidak mau pernikahan itu mengganggu kebahagiaan yang telah ada...." - Novel Bidadari Bidadari Surga yang diangkat sebagai novel 'BEST SELLER' juga telah di bawa ke layar filem pada tahun 2012. ~ Jika dulu, tak pernah terfikir nak baca novel Indonesia. Tapi sekarang, dah jadi pengumpul koleksi novel Andrea Hirata dan Tere Liye! Hehehe... ~
Matanyaberkilau seperti bintang. Gadis itu bernama Dayang Torek. Karena kecantikannya banyak orang terkagum-kagum. Dayang Torek terkenal sampai ke pelosok negeri. Banyak orang yang mengatakan Dayang Torek seperti titisan bidadari dari kayangan. Atau peri (orang Lubuklinggau menyebutnya) yang turun dari langit. Asal mula telaga Bidadari merupakan salah satu dongeng legenda Indonesia yang sangat populer. Di beberapa bagian cerita legenda ini sangat mirip sekali dengan dongeng Jaka Tarub. Penasaran dengan cerita rakyat nusantara ini? yuk kita ikuti bersama Dahulu kala, ada seorang pemuda tampan. Namanya Awang Sukma. Awang Sukma mengembara ke tengah-tengah hutan. Dia kagum melihat beragam kehidupan di hutan. Dia membangun rumah pohon di dahan pohon yang sangat besar. Dia tinggal di hutan dalam keharmonisan dan kedamaian. Setelah lama tinggal di hutan, Awang Sukma diangkat menjadi penguasa daerah itu dan mendapat gelar “Datu” . Sebulan sekali, Awang Sukma berkeliling wilayahnya, dan dia tiba di sebuah danau yang jernih. Danau itu berada di bawah pohon rindang dengan banyak buah. Burung-burung dan serangga hidup bahagia disana. “Hmm, betapa indahnya danau ini! Hutan ini memiliki keindahan luar biasa,” ucap Datu Awang Sukma dalam hati. Keesokan harinya, ketika Datu Awang Sukma meniup serulingnya, ia mendengar suara ramai di danau. Di sela-sela tumpukan batu yang pecah, Datu Awang Sukma mengintip ke arah danau. Awang Sukma sangat heran sekaligus terkejut ketika melihat 7 gadis cantik sedang bermain air. “Mungkinkah mereka bidadari?” pikir Awang Sukma. Dongeng Legenda Indonesia Asal Mula Telaga Bidadari Tujuh gadis cantik itu tidak sadar jika mereka sedang diawasi dan mengabaikan selendang mereka yang digunakan untuk alat terbang, berserakan di sekitar danau. Salah satu selendang terletak di dekat Awang Sukma. “Wah, ini kesempatan bagus untuk mendapatkan salah satu selendang itu,” gumam Datu Awang Sukma. Setelah mengambil satu selendang yang dekat dengannya, Datu Awang Sukma segera berlari untuk bersembunyi kembali. Namun saat berlari tidak sengaja dia menginjak ranting kering. “Krak” Mendengar suara ranting kering patah, para gadis terkejut dan langsung mengambil selendang masing-masing. Mereka dengan tergesa-gesa terbang pergi meninggalkan danau dengan menggunakan selendang ajaib mereka. Namun ternyata ada seorang gadis yang tidak bisa menemukan selendangnya. Dia telah ditinggalkan oleh semua saudara perempuannya. Dia sangat ketakutan dan sedih ditinggalkan seorang diri. Saat itulah, Datu Awang Sukma keluar dari persembunyiannya. Dia berpura-pura tidak sengaja lewat danau tersebut lalu menanyakan apa yang terjadi. Putri bungsupun bercerita tentang apa yang dialaminya. “Jangan khawatir tuan putri, aku akan membantu asal tuan putri tidak menolak untuk tinggal bersamaku,” pinta Datu Awang Sukma. Awalnya Putri bungsu masih ragu menerima uluran tangan Datu Awang Sukma. Namun karena tidak ada orang lain, dan dia sudah mulai takut sendirian, maka tidak ada jalan lain selain menerima bantuan Awang Sukma. Datu Awang Sukma mengagumi kecantikan Putri Bungsu. Begitu pula dengan putri bungsu. Dia senang berada di sekitar pemuda yang tampan dan gagah itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi suami-istri. Setahun kemudian seorang bayi perempuan cantik lahir dan diberi nama Kumalasari. Kehidupan keluarga Datu Awang Sukma sangat bahagia. Namun, suatu hari seekor ayam hitam naik ke gudang dan menggaruk permukaan lumbung padi. Saat Putri bungsu mencoba mengusir ayam hitam itu. Tiba-tiba matanya tertuju pada tabung bambu yang terletak didalam lumbung padi. Ketika tabung dibuka, Putri Bungsu terkejut dan bersorak. “Ini selendang saya!” Puteri bungsu menangis. Selendang ajaib itu juga memeluknya. Putri bungsu merasa kecewa dengan suami yang ternyata selama ini telah membohonginya. Namun disisi lain dia juga saat menyayangi suami dan anaknya. Putri bungsu akhirnya memutuskan untuk kembali ke Kahyangan. “Sekarang saatnya aku harus kembali !,” katanya pada dirinya sendiri. Putri bungsu segera mengenakan selendangnya sambil menggendong bayi. Datu Awang Sukma terpana melihat apa yang terjadi. Dia segera datang dan meminta maaf atas tindakan yang menyembunyikan selendang Putri Bungsu secara diam-diam. Datu Awang Sukma menyadari bahwa perpisahan tidak bisa dihindari. “Kanda, tolong jaga dinda Kumalasari dengan baik,” kata putri bungsu kepada Datu Awang Sukma. “Ketika anak kita merindukanku, ambil tujuh biji kemiri, dan masukkan ke dalam keranjang yang digoyang-goyang. Saya pasti akan segera datang menemuinya,” kata putri bungsu. Putri bungsu yang telah mengenakan selendangnya, kemudian terbang ke Kahyangan. Datu Awang Sukma sedih dan bersumpah untuk melarang keturunannya beternak anak ayam hitam yang dianggapnya membawa bencana. Tempat mandi putri bungsu dan enam bidadari lainnya kemudian dikenal dengan telaga Bidadari. Pesan moral dari Dongeng Legenda Indonesia ini adalah jika kita menginginkan sesuatu, kita harus berusaha dengan cara yang baik dan sah menurut hukum. Kita tidak boleh mencuri atau mengambil barang / properti orang lain karena suatu hari kita akan menerima hasil yang buruk. Baca juga dongeng dan legenda nusantara lainnya seperti Cerita Dongeng Anak Bergambar Legenda Timun MasDongeng Cerita Rakyat Legenda Asal Mula Terbentuknya Pulau SenuaCerita Cerita Legenda dan Dongeng Rakyat DuniaKumpulan Cerita Rakyat Legenda Nusantara TerpopulerCerita Legenda Nusantara Anak Kedelapan Prabu WasudewaCerita Rakyat Sumatera Utara Legenda Lubuk Emas TRANS7- Nawangwulan seorang bidadari dari kayangan tak bisa kembali keasal nya karena selendangnya hilang. Nawangwulan berucap akan mengabdi siapapun yang menolongnya. Jaka Tarub yang sedang berburu dihutan menolongnya dan kemudian mereka Sejarah : Legenda Jaka Tarub dan 7 Bidadari (VERSI LENGKAP) Origin is unreachable Error code 523 2023-06-14 183157 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d74a71a7ab10a79 • Your IP • Performance & security by Cloudflare KQuT.
  • vkvt6ooohf.pages.dev/188
  • vkvt6ooohf.pages.dev/386
  • vkvt6ooohf.pages.dev/47
  • vkvt6ooohf.pages.dev/197
  • vkvt6ooohf.pages.dev/152
  • vkvt6ooohf.pages.dev/303
  • vkvt6ooohf.pages.dev/309
  • vkvt6ooohf.pages.dev/128
  • vkvt6ooohf.pages.dev/38
  • dongeng bidadari turun dari kayangan